Mohon tunggu...
agus suryadi
agus suryadi Mohon Tunggu... Pengajar/Guru SD -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Senyum

30 Oktober 2017   10:09 Diperbarui: 30 Oktober 2017   10:27 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tersentak. Suara pesan pendek dari telepon genggamku membuyarkan pikiranku.

"Sudah sampai mana? Ayo ... " pesan pendek dari kakakku.

"Sudah masuk gerbang Rumah Sakit" jawabku.

Setelah mambayar ongkos taksi, bergegas aku turun. Setengah berlari aku menuju kamar perawatan.

"Huff ..." aku menarik nafas panjang.

Di balik pintu perawatan ini, terbaring wanita yang sangat aku hormati. Dia yang telah merawatku sejak aku mengenal angin. Dia yang gelisah ketika aku terbaring sakit. Dialah wanita yang dengan setia selalu mendengarkan keluh kesahku. Kasih sayang yang ia berikan sungguh melebihi yang aku inginkan.

Krekkk ...

Perlahan aku membuka pintu kamar. Riyan, kakakku, duduk dikursi tepat di sebelah ranjang perawatan. Matanya berkaca-kaca.

"Bagaiman keadaannya, Kak?" tanyaku.

"Alhamdulillah, sudah siuman. Kata yang pertama terucap adalah namamu, Ranti."

Aku tersenyum. Mendekat dan membisikan sesuatu di telinganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun