Mohon tunggu...
Agus Sulaiman
Agus Sulaiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Instruktur Selam ADS-International, Pelatih Pramuka, Outbound dan Kontraktor

Sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang... Jayalah Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Misteri-misteri Unik Pulau Maspari

11 Maret 2019   12:30 Diperbarui: 18 Maret 2019   01:28 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandu-AS 3/19

Setelah Pulau Maspari dicanangkan sebagai Destinasi Wisata Baru di Provinsi Sumatera Selatan oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Mawardi Yahya 26 Pebruari 2019. Kini akan kita ulas lebih jauh segala misteri-misteri yang berhasil kami (Tim Ekspedisi Jejak Laksamana Cheng Ho dan Satnas Pandu Nusantara) rangkum tentang keberadaan Pulau Maspari. 

Ada cukup banyak rangkuman misteri-misteri Pulau Maspari yang kami dapat, pulau yang berada pada koordinat 3°13'01"S 106°12'59"E  ini sangat eksotis, penuh Pesona dan memiliki tantangan luar biasa bagi siapa saja yang ingin mencapainya, disini akan kami ulas apa adanya. Selebihnya silahkan para pembaca yang memberi kesimpulan dan memberi nilai. 

Pulau Maspari Berekor dan "Hidup" 

Pada sisi ekor pulau Maspari dapat berubah setiap hari, pantai berpasir yang sangat mempesona itu pada saat pagi dan sore hari akan berubah setiap hari, hal ini mengesankan Pulau Maspari seperti hidup. 

Sebenarnya ekor pulau Maspari dapat berubah-ubah itu adalah karena kondisi geografis Pulau Maspari yang berada pada pertemuan tiga arus. Pada bagian utara pulau Maspari arus dari Selat Bangka, sedangkan pada sisi Selatan dan Barat Daya adalah arus dari Selat Sunda, kemudian arus dari laut Jawa dan kepulauan seribu mendorong dari sisi Tenggara dan Timur. 

Baca juga https://www.kompasiana.com/agussulaiman/5c7cfa32677ffb1c0f0b6af4/kemah-bakti-di-pulau-maspari

Perputaran arus inilah yang kami yakini sebagai penyebab ekor pulau Maspari dapat berubah bentuk dan arah setiap hari, selain karena pengaruh angin dan juga pengaruh pasang surut air laut. Bagi kami perubahan ekor Pulau Maspari ini justru adalah hal yang sangat Eksotis. Berikut ini dokumentasi yang sempat kami abadikan lewat drone dan citra satelit. 

wartawisata.id
wartawisata.id
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Pulau Berhantu dan Pulau Perompak

Beberapa masyarakat yang kami jumpai baik di Kecamatan Tulung Selapan, Sungai Lumpur, Sungai Pedado dan Sungai Kong terkesan seram juga mengerikan. Sebagian dari mereka mendapatkan cerita menyeramkan tentang Pulau Maspari secara turun temurun. 

Lihat yg seru disini https://www.kompasiana.com/agussulaiman/perjalanan-menuju-pulau-maspari_5500d05da333115b73511f56

Mereka meyakini pulau yang sering dijadikan banyak orang sebagai tempat permohonan sesuatu itu tentu ada banyak makhluk astralnya. Bahkan ada waktu-waktu tertentu yang enggan bagi mereka untuk singgah ke Pulau Maspari walau sekedar menampakkan kakinya saja. Apalagi di Pulau Maspari itu sendiri terdapat beberapa makam tua dan juga sumur-sumur yang beberapa kali didatangi oleh orang-orang dari negeri jauh (Bangka, Jambi, Lampung, Palembang & Riau) yang mengaku datang untuk memenuhi janji karena hajatnya telah tercapai. 

Dokpri
Dokpri
Beberapa masyarakat yang lainnya juga mengatakan bahwa dahulu kala Pulau Maspari adalah tempat para perompak bajak laut bermarkas. Mungkin karena memang letak Pulau Maspari yang memang sangat strategis, yakni berada pada alur pelayaran dari dan menuju ke Jawa-Malaka-Singapura. Sehingga sangat tepat untuk dilakukan pengintaian kapal-kapal laut besar yang melintas. Belum lagi kondisi perairan dan karang di sekitar Pulau Maspari juga tidak mudah di lewati kapal-kapal berbobot besar. 

Makam Tua dan Sumur Tua

Dokpri
Dokpri
Ada tiga makam yang sempat tim datangi bersama Pak Kelik penjaga di Pulau Maspari, satu makam yang bernisan batu, dan dua makam lainnya bernisan kayu berada dibawah pohon sangat besar yang menurut Drs. Aklani Riduan adalah jenis pohon Ficus Sicomorus kelompok keluarga pohon beringin. Berdasarkan pengamatan secara visual ketiga makam tersebut (diduga) bercirikan makam umat muslim. Menurut Pak Kelik ada beberapa warga yang datang kemudian meninggalkan sesuatu di makam ini, seperti beberapa bendera Merah Putih adalah hajat dari "supir" speedboat yang bernazar setelah selamat dari badai disekitar Pulau Maspari. 

Dokpri
Dokpri
Sedangkan keberadaan beberapa Sumur di Pulau Maspari juga menjadi misteri tersendiri. Meskipun kemarau panjang sumur-sumur di Pulau Maspari tidak pernah kering, padahal kedalamannyapun hanya berkisar 1 meter hingga 2 meter saja, tidak hanya itu, hal menarik lainnya ada satu sumur yang keberadaannya nyaris berdekatan dengan bibir pantai hanya berjarak kisaran 20 meter saja. Kemudian ada satu sumur yang dipercaya airnya sering diambil beberapa orang yang dipercaya dapat menjadi obat yang manjur dan awet muda. Demikian informasi yang Tim dapatkan dari Pak Syamsuri PNS dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan. 

Masyarakat disekitar Pulau Maspari sering datang mengambil air tawar di sumur-sumur tersebut ketika musim kemarau mengingat sebagian besar penduduk menggunakan sistem tadah hujan untuk kebutuhan air tawar. 

Dataran Berbunyi dan Goa

Pada bagian tengah Pulau Maspari terdapat hamparan tanah luas yang banyak ditumbuhi ilalang, kalau kita berjalan diatasnya dan sambil menghentakkan kaki maka akan terdengar jelas bunyi "dum, dum, dum". Sepertinya dataran itu memiliki ruangan atau rongga yang sangat besar. Pada tahun 2011 Penulis pernah membuktikan sendiri dataran ini seperti yang pernah dipaparkan pada tulisan sebelumnya di Kompasiana dengan judul Perjalanan Menuju Pulau Maspari. 

Dibagian Timur Pulau Maspari ada dua Goa yang cukup unik, satu Goa pendek kisaran 15-20 meter saja yang bisa dimasuki hanya 2-3 orang dan langsung tembus keatas bukit dan satunya lagi ada di tengah perbukitan yang menjurus ke dataran berbunyi,namun kalau ingin memasuki Goa tersebut harus mengatur posisi sedemikian rupa, karena posisinya yang bersemak belukar serta lumayan gelap dan banyak ular berbisa. Penulis sendiri pernah masuk ke dalam goa-goa tersebut saat menjadi bagian dari Tim Survey Observasi Destinasi Baru dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel bersama beberapa tim ahli lainnya, meskipun kemudian membatalkan untuk masuk lebih jauh karena kondisi yang terlalu membahayakan. 

Dokpri
Dokpri
Untuk penelusuran Goa ini kami ditemani langsung oleh orang yang pernah masuk ke dalam goa di kisaran tahun 1980-an, menurut beliau untuk masuk ke dalam goa harus posisi menyamping dahulu baru kemudian di dalam akan ada tiga anak tangga dan halaman yang cukup luas. 

Bangkai Kapal di dasar Laut 

Seperti yang penulis uraikan diatas, bahwa kondisi bawah air pulau Maspari selain kondisi arus yang cukup deras juga terdapat banyak karang yang tersembunyi, bahkan untuk memasuki pantai di dekat jembatan dermaga yang dibangun era Gubernur Sumsel H. Rosihan Arsyad, harus memposisikan laju kapal secara jigjag. 

Ada banyak kapal-kapal tua yang tenggelam disekitar perairan Pulau Maspari yang diperkirakan memiliki gugusan karang dan terumbu seluas lebih kurang 292 Ha, kapal kayu dan kapal layar yang menurut kesaksian dari beberapa nelayan beberapa kapal sudah dicuri oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab, namun beberapa lainnya masih berada di kedalaman laut kisaran 7 meter, 12 meter hingga 20 meter. 

Penulis sendiri pernah beberapa kali mencoba menyelami di posisi kapal-kapal tersebut, namun sayang terkendala kondisi visibility bawah air yang tidak biasa meskipun pada saat itu kondisi cuaca sangat mendukung. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Tidak ada Pohon Kelapa? 

Seperti layaknya sebuah pantai, pulau dan kawasan pesisir tentunya identik dengan pohon kelapa dengan nyiurnya yang melambai namun ternyata tidak demikian halnya dengan Pulau Maspari. Kalau kita berkeliling di pesisir pantai Pulau Maspari yang memiliki luas sekitar 34 Hektar itu tidak akan kita jumpai satupun pohon kelapa, dibeberapa sisi kita justru akan menjumpai beberapa pohon mangga dan pohon jambu mente. 

Berdasarkan informasi masyarakat dipesisir Sungai Lumpur, konon dahulu kala banyak dijumpai pohon kelapa di Pulau Maspari, namun karena badai membuat Pulau Maspari seperti "berjalan dan berlayar" serta berpindah posisi. Berdasarkan petunjuk gaib, akhirnya leluhur mereka secara beramai-ramai menebang seluruh pohon kelapa yang ada di Pulau Maspari. Wallahualam. 

Pada tanggal 26 Pebruari 2019 yang lalu, setelah menginap satu malam Wakil Gubernur dan Kapolda Sumatera Selatan bersama Dinas Instansi terkait serta rombongan Pramuka yang melaksanakan Kemah Bakti Pemuda Pariwisata dan Bela Negara se-Sumsel dari tanggal 23-27 Pebruari 2019 di Pulau Maspari melakukan penanaman benih Mangrove dan Kelapa. 

Dokpri
Dokpri
Penilaian Pembaca

Kesimpulan akhir dari cerita diatas tentu tidak akan pernah ada habisnya, penilaian pembaca akan lebih maksimal apabila setidaknya pernah singgah dan juga menginap di Pulau Maspari. Bisa jadi anda akan mendapati hal-hal baru dan juga turut merasakan keindahan panorama alam seperti yang pernah kami rasakan. 

Dokpri
Dokpri
Beberapa misteri yang pernah kami dapati pasti akan menjadi keindahan tersendiri kalau kita mau bersahabat dengan alam. Kami berpandangan kalau kita SANTUN kepada ALAM, maka niscaya alampun akan Santun bahkan memberi MANFAAT yang lebih kepada kita semua.

Kritik dan diskusi yang bikin bahagia akan lebih kami sukai, mengingat kamipun adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun