Mohon tunggu...
Made Agus Sugianto
Made Agus Sugianto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Analis Kebijakan Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Badung Bali

Mari saling berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan

21 September 2023   16:00 Diperbarui: 23 September 2023   07:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD 1945 dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terkait dengan hal tersebut, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang.

Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam dan sumber pangan yang beragam, seharusnya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.

Kebijakan yang telah diambil pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan antara lain; melakukan pengelolaan cadangan pangan pemerintah, pengadaan penviapan pasokan pangan untuk stabilisasi pasokan dan harga, pengawasan mutu, gizi dan keamanan pangan, pelaksana kegiatan stabilisasi harga pangan dan pengentasan daerah rentan rawan pangan

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pada Pasal 1 ayat 4 menyatakan ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Dari sisi “demand”, terjadi peningkatan permintaan pangan (khususnya beras) baik dalam jumlah, mutu, keragaman maupun keamanan pangan akibat adanya pertambahan penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 270 juta jiwa (Sensus Penduduk 2020). Selain itu, pemerintah juga harus memenuhi permintaan pangan bagi penduduk miskin sebesar 9,57% (BPS, 2022) dan adanya kasus stunting balita yang mencapai 21,6%.

Dari sisi “supply”, tantangan yang dihadapai antara lain; a). konversi lahan pertanian masih tinggi, b). akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar rendah, c). sebaran produksi pangan tidak merata, baik antar daerah maupun antar waktu, d). dampak negatif perubahan iklim global.

Perubahan iklim berpengaruh terhadap ketahanan pangan karena menyebabkan terjadi pergeseran musim hujan atau kemarau yang sangat mempengaruhi pola dan waktu tanam tanaman pangan.

Perubahan iklim ditandai dengan suhu yang semakin tinggi dan curah hujan yang semakin berkurang dan tidak menentu. Lembaga penelitian padi di Philipina melaporkan bahwa peningkatan suhu 1oC dapat mengakibatkan terjadinya penurunan panen padi sebesar10%.

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), perubahan iklim merupakan perubahan pola dan intensitas unsur-unsur iklim pada periode waktu (musim) tertentu dibandingkan dengan kondisi normal atau rata-ratanya historisnya (lebih dari 30 tahun).

Perubahan iklim dipicu oleh aktivitas manusia (antrophogenik) yang menghasilkan “emisi Gas Rumah Kaca”. Gas rumah kaca di atmosfir menghasilkan pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya El Nino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun