Mohon tunggu...
A. S. Pamuji
A. S. Pamuji Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Paralegal

Manusia yang dilempar dan dipaksa hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wakil Rakyat yang Terhormat

7 Oktober 2020   00:59 Diperbarui: 7 Oktober 2020   01:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di gedung itu tak ada lagi semangat reformasi
Barangkali dikorupsi. Seperti mikrofon mati
Mereka: orang-orang yang senang rapat
Hanya mengenal kata sepakat

Aku tak tahu: apakah masih ada nurani
Tak terdengar lagi suara rakyat
Lidah-lidah penyambung telah terpotong
Atas nama uang mengesahkan undang-undang

Di sudut kota orang-orang kebingungan
Harapan sudah habis, terkikis
Menyisakan titis-titis gerimis
Tuhan, mengapa hidup begitu malang?

A. S. Pamuji, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun