Untuk ukuran turnamen, Spain Masters 2023 termasuk kategori turnamen biasa. Levelnya yang hanya super 300, tidak mewajibkan penghuni atas rangking BWF untuk turun ke lapangan. Sehingga, tidak heran jika persaingan tidak begitu sengit, karena tidak dihadiri mereka.
Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada persaingan. Karena justru turnamen ini menjadi ajang asah kemampuan bagi para pemain kelas dua. Tingkat kemampuan dan jam terbang yang sama, membuat mereka banyak mendapatkan manfaat dari turnamen ini.
Bagi kubu Indonesia, hal ini berlaku, kecuali pada nomor ganda putra. Di nomor ini, Indonesia tampil dengan kekuatan penuh. Indonesia mengusung 4 ganda putra utamanya ke turnamen ini, termasuk Fajar/ Rian pemilik gelar All England 2023. Harapan meraih gelar, jelas ada di Pundak mereka.
Namun harapan tinggal harapan. Ternyata justru mereka harus rontok di babak perempat final. Yeremias/ Pramudya yang sudah mulai menemukan permainannya, kandas di tangan ganda Cina dengan rubber game. Demikian pula dengan Fajar/ Rian sang unggulan pertama, mereka pun harus kalah dramatis dari pasangan non unggulan, Su Ching Heng/ Ye Hong Wei dari Taiwan.
Dengan dua kekalahan ini, tertutup sudah harapan persembahan gelar dari sector ganda putra. Padahal secara matematis, sektor ini yang paling memungkinkan meraih gelar. Dengan gagalnya sector ini, maka harapan Indonesia hanya bergantung pada Jorji yang harus menghadapi pebulu tangkis tuan rumah, Carolina Marin. Sedangkan, Praven/ Melati menghadapi pasangan Denmark, Mathias Thyrii/ Aranalie Magelund.
Lembah Tidar, 1 April 2023