Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penolakan terhadap Israel, Kenapa Tidak dari Awal?

26 Maret 2023   11:44 Diperbarui: 26 Maret 2023   11:47 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pro kontra kehadiran Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 2023 sampai hari ini belum berakhir. Pihak-pihak yang menentang kehadiran Israel, semakin hari semakin banyak. Hal ini ditambah rumit dengan isyu pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang direncanakan di Bali 31 Maret 2023.

Sikap menentang kehadiran Israel, semula hanya datang dari umat Islam. Hal ini patut dipahami, sebab ada ikatan yang kuat sntara umat Islam dengan rakyat Palestina. Ikatan yang berkaitan dengan tindakan agresi Idrael  terhadap Palestina yang hingga kini belum berakhir. Namun hal pokok yang menjadi dasar tentu saja ajaran agama yang menempatkan Israel sebagai sosok musuh.

Perkembangan menjadi menarik manakdl dari pihak 'lain' pun turut ambil suara. Merek juga melagukan lagu yang sama denfsn aspirasi yang berkembang. Beberapa di dnri antaranya dari ranah politik. Hal menjadi sebuah kekhawatiran baru, jangan-jsngan mereka menjadi penumpang geksp dskam aksi ini. Agendanya jelas, menyerang pemerintah.

Namun jika dinalar tentang aksi penklaksm tersebut, terdapat satu hal yang menarik. Mengapa justru baru sekarang penolakan itu muncul. Sementara ajang tersebut tinggal menghitung hari, sebab pada pertengahan Mei 2023 ajang itu dimulai. Apakah membatalkan sebuah kegiatan internasional yang sudah sedemikian dekat waktunya.

Padahal jika semua pihak cermat, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah membawa konsekuensi Indonesia untuk menera siaoa pun pesertanya, sejauh mereka lolos dslam babak kualifikasi. Keikutsertaan mereka legal  secara aturan yang berlaku, nah posisi inilah yang dimiliki Israel. Mereka secara sah mempunyai hak untuk datang ke Indonesia.

Seandainya saja penolakan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 2023 terjadi pada saat bidding, mungkin tidak akan jadi begini masalahnya. Sebab dengan tidak menjadi tuan rumah, Indonesia bebas bersikap. Namun pertanyaannya, jika tidak menjadi tuan rumah, apa mungkin Indonesia bisa berlaga di ajang bergengsi ini.

Orang sering membandingkan sikap Soekarno yang berani menolak bertanding melawan Israel. Tentu saja hal ini tidak dapat dibandingkan, sebab Indonesia bukan sebsfai tuan rumah. Sehingga dua hal ini adalah kasus berbeda.

Berkaca dari hak inilah, tampak bahwa kelompok penentang ini terlambat sadar. Saat pemerintah memutuskan ikut dalam bidfing, mereka tidak berpikir sejauh ini. Nah, giliran ada nama Israel, giliran mereka kebingungan.

Namun lepas dari apa pun, semoga segrra tercapai win-win solution. Sebab bagaimanapun juga penolakan tersebut dapat berimplikasi kuat bagi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun