Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalau Disuruh Memilih, Saya Pilih Ginting

30 Januari 2023   21:30 Diperbarui: 30 Januari 2023   21:41 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting andalan sektor tunggal putra Indonesia yang belum menemukan performa terbaiknya. (sumber: kompas.com)

Jawaban ini saya berikan saat seseorang mengajukan pertanyaan tentang Ginting dan Jojo. Ketika sang teman mengatakan bahwa Jojo juara di Indonesia Masters 2023. Saya tetap pilih Ginting, meski dia kalah. Akhirnya sang teman tadi terdiam.

Setelah membaca tulisan Pak Hensa tentang Ginting pada Kompasiana 30 Januari 2023, saya tergerak untuk menulis Ginting juga. Dalam tulisannya Pak Hensa mengatakan bahwa Ginting telah menyadari persaingan yang begitu ketat di sektor tunggal putra. Ketika Axelsen tidak ada, Ginting justru tersandung oleh Shi Yuqi. Demikian pula di India Open 2023. Sandungan Ginting bukan Axelsen, tapi Kunvalut dari Thailand.

Pilihan saya terhadap Ginting bukannya asal bicara. Tapi saat Ginting bermain, ada sesuatu yang membuat para penggemar bulu tangkis kagum. Apa itu? Daya juang Ginting. Dia selalu mengejar ke mana pun bola berlari, bahkan hingga terjatuh. Gaya bermainnya selalu serius, dan tidak terkesan meremehkan siapa pun lawannya.

Hal inilah yang menjadi sisi plus Ginting. Sikap rendah hati yang terpancang dari pandangan matanya, menunjukkan pribadinya. Sebaliknya daya juangnya yang begitu gigih, menunjukkan keseriusannya dalam menjalani profesi. Sangat jarang kita temukan permainan Ginting jadi berubah gegara meremehkan lawan.

Namun lain halnya dengan Jojo. Pembawaan Jojo sangat jauh berbeda dengan Ginting, malah berkebalikan sama sekali. Jojo selalu berpenampilan perfect, layaknya seorang bintang. Termasuk dalam gesturenya. Sikap memandang yang selalu mendongak, menunjukkan Jojo seakan lebih dari musuhnya.

Hal yang paling sering membuat penonton sakit perut adalah Jojo sering melakukan kesalahan yang tidak perlu. Keunggulan yang telah dimiliki, tiba-tiba berubah karena kesalahan sendiri. Dan tidak jarang justru berakhir dengan kekalahan, seperti saat bermain di Korea. Sikap meremehkannya, justru menjadi bumerang dan membuat dirinya kalah.

Namun beberapa bulan belakangan ini, justru bintang Jojo yang tampak cerah. Dalam 3 turnamen berjalan, terhitung Jojo menuai hasil positif. Satu kali masuk di babak semifinal, dan satu gelar juara di Indonesia Masters 2023.

Sementara Ginting masih  bekutat dengan permasalahan performa. Semenjak cedera pertengah tahun lalu, performanya belum pulih. Satu-satunya gelar hiburan dari Australia Master 2022. Sedang di awal 2023, dia harus menyerah di tangan pebulu tangkis dari beberapa generasi Kanta Tsuneyama, Kunvalut, dan Shi Yuqi.

Bulan Februari 2023, agenda BWF tidak padat. Hanya ada satu turnamen di Thailand, Thailand Masters 2023. Semoga saja Ginting segera mampu berbenah untuk berkiprah di bulan Maret 2023 yang menyajikan 4 turnamen, termasuk All England.

Lembah Tidar, 30 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun