Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mampukah Program Guru Penggerak Mengubah Wajah Pendidikan Indonesia?

13 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 13 Januari 2023   08:26 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana belajar mengajar di sebuah sekolah. (sumber: republika.co.id.)

Jika ditanya hal apa yang jadi pokok pembicaraan di dunia pendidikan saat ini, pasti jawabannya Guru Penggerak dan Kurikulum Merdeka. Sebab memang 2 hal ini yang boleh dibilang menjadi andalan Mas Menteri di masa jabatannya. Sebuah program luar biasa, terutama dikaitkan dengan para pendahulunya.

Dalam hal ini ada 2 faktor yang membuat kedua program ini luar biasa. Keduanya saling mendukung, dan bergeraka di area yang tidak tersentuh sama sekali. Kedua program ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi inilah yang pada masa sebelumnya tidak pernah tersentuh sama sekali.

Kalau boleh disimpulkan secara sederhana, pemanfaatan teknologi ini diakui atau tidak merupakan mata rantai dari pandemi yang melanda dunia, termasuk negeri ini. Keharusan melakukan pembelajaran non tatap muka alias daring, memaksan semua orang termasuk guru memanfaatkan teknologi. Mau tidak mau, mereka harus menguasainya.

Ketika pandemi berakhir dan sekolah pun kembali dengan model tatap muka, penguasaan teknologi tersebut terkesan menjadi tidak berguna. Jika selama ini interaksi antara guru dan murid harus melalui jaringan internet, di mana seorang guru harus sibuk dalam menyiapkan segalanya, kini tidak lagi. Para guru kembali ke model lama, pembelajaran konvensional.

Peluang inilah yang kemungkinan besar "dimanfaatkan" Mas Menteri. Selagi ilmu tentang teknologi informasi dan komunikasi itu masih hangat, maka dibuatlah program guru penggerak yang sangat jauh berbeda dengan program peningkatan profesionalisme guru sebelumnya. Program ini benar-benar memanfaatkan kecanggihan teknologi, dan "memaksa" guru agar kreatif dalam mengelola sebuah pembelajaran.

Berawal dari peningkatan profesionalitas guru dalam mengelola sebuah pembelajaran, diharapkan terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Sebab guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan, mampu menjalankan perannya dengan optimal. Sebuah ide yang sanat luar biasa.

Pertanyaan yang muncul di permukaan, apakah program Guru Penggerak ini akan sim salabim mengubah wajah bopeng pendidikan negeri ini? Jawabannya, tidak. Sebab dunia pendidikan itu menyangkut banyak faktor di dalamnya. Mulai dari sang guru itu sendiri, murid sebagai obyek pembelajaran, orang tua, sarana  dan prasarana, da lain-lain, semua saling  berkaitan. Termasuk juga dengan peran masyarakat di dalamnya.

Sinergitas antar komponen-komponen tersebut menjadi syarat yang tidak dapat ditawar. Apa gunanya kompetensi seorang guru sudah maksimal, sementara sarana dan prasarana kurang mendukung. Demikian pula ketika seorang guru sudah memerankan diri semaksimal mungkin, di sisi lain dukungan orang tua tidak ada. Rasanya semua akan menjadi sia-sia. Sehingga bukan tidak mungkin program Guru Penggerak akan menghilang tanpa bekas seperti program-program yang lain.

Namun rasanya terlalu dini untuk memberikan penilaian. Sampai hari ini progran Guru Penggerak masih melakukan rekrutmen dan melakukan pelatihan. Demikian pula dengan Kurikulum Merdeka yang juga baru mulai diterapkan tahun ini. Maka yang dapat kita lakukan adalah bersabar menunggu implementasi secara penuh antara program Guru Penggerak dan Kurikulum Merdeka. Semoga saja apa yang menjadi impian Mas Menteri, sosok di balik 2 program ini menjadi nyata.

Lembah Tidar, 13 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun