Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Cina Meraja, Denmark Merana, Indonesia Lumayan

23 Oktober 2022   08:37 Diperbarui: 23 Oktober 2022   08:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fajar/ Rian terus melanjutkan trend positifnya. (sumber gambar: detik.com)

Dalam gelaran Denmark Open 2022 kali ini, Cina benar-benar menunjukkan tajinya. Tidak tanggung-tanggung mereka menempatkan enam pemain dan pasangan dalam babak final. Sebuah prestasi yang luar biasa, dan bisa menjadi peringatan keras bagi siapa pun. Apalagi wakil mereka ada di 4 nomor yang dipertandingkan tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Hanya sektor ganda putra saja yang saat ini masih didominasi Indonesia.

Capaian ini jelas sangat luar biasa. Nasib berbeda justru dirasakan Denmark, sebagai tuan rumah. Biasanya mereka sudah memastikan satu gelar, bahkan sebelum pertandingan dihelat, mereka seakan sudah pastikan gelar itu. Siapa lagi kalau bukan Viktor Axelsen yang mereka andalkan. Sang Raksasa yang telah mengoleksi 37 kemenangan beruntun, sebelum dihentikan oleh Loh Kean Yew.

Nasib serupa juga dialami Jepang. Dalam gelaran kali ini, Jepang sama sekali tidak menempatkan satu wakil pun di babak final. Jika sebelumnya mereka masih berharap dengan ganda putri dan tunggal putra, ternyata harapan itu tidak terwujudkan. 

Terjungkalnya Hoki/ Kobayashi sang pemuncak rangkin BWF di awal turnamen, menjadi pukulan telak. Demikian pula belum fitnya kondisi Kento Momota, yang mengundurkan diri sebelum pertandingan.

Hilangnya nama Viktor Axelsen dari persaingan merebut juara tunggal putra, tampaknya membuat nomor ini menjadi kompetitif. Empat semi finalis yang berlaga benar-benar mampu menunjukkan performa terbagusnya. 

Mereka lepas dari bayang-bayang Viktor Axelsen, sang penguasa nomor tunggal putra. Sehingga di partai puncak muncul nama Shi Yu Qi dan Lee Jii Zia yang akan memperebutkan gelar nomor tunggal putra.

Nasib yang terbilang bagus atau lumayan adalah Indonesia. All Indonesian final pada nomor ganda putra, menunjukkan betapa kuatnya sektor ini di mata dunia. Saat Hendra/ Ahsan sebagai senior mulai mundur, ganda pelapis telah siap mengisi posisi mereka. Terbukti pada babak semi final, 2 pasangan ganda putra Indonesia mengisi slot yang ada.

Saat laga semi final nomor ganda putra tadi malam digelar, terbukti bahwa memang pasangan kita sangat ditakuti. The Minions yang tengah bangkit dari keterpurukannya, tadi malam meski harus melalui babak rubber game, menghancurkan impian sang juara dunia, Aaron Chia. Sow Woi Yik. Performa The Minions boleh dibilang sudah memasuki level 95%.

Penampilan tak kalah mengerikan muncul dari Fajar/ Rian. Mereka tanpa canggung-canggung menghancurkan perlawanan Ong Yew Sin/ Teo Ee Yi tak tanggung-tanggung dalam 2 game langsung. Kemenangan kedua pasangan ganda putra ini sekaligus mengubur impian munculnya All Malasysian Final.

Meski hanya menempatkan 2 wakil di babak final, Indonesia bisa bernafas lega. Paling tidak dapat mengantongi 1 gelar dari perhelatan Denmark Open 2022 ini. Event berikutnya harus ditingkatkan dalam French Open minggu depan prestasi ini.

Lembah Tidar, 23 Oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun