Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sumpah, Kaset Ini Lagu-lagunya Keren Abis!

21 September 2022   08:52 Diperbarui: 21 September 2022   08:54 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: youtube.com/mahesauwi

Bagi yang pernah muda pada tahun 80 -- 90-an, pasti akrab banget dengan cover kaset ini. Kaset dengan judul 20 + 2 Giant Love Songs, benar-benar kaset yang luar biasa. Lagu-lagu di dalamnya sangat enak untuk dinikmati dalam suasana santai. Atau mungkin masih ada yang menyimpannya? Kalau ada berarti Anda beruntung, punya saya rusak gegara pitanya keriting karena tape recorder yang tidak beres. Untung sekarang lewat internet bisa unduh lagi.

Kalau orang mengatakan setiap lagu punya zaman masing-masing, tentu kita sepakat. Mungkin saja untuk generasi kita ada yang merasa asing saat mendengar lagu-lagu Korea, atau lagu-lagu Jawa macam Denny Caknan, nDarboy Gank dan lain-lain, itu wajar saja. Sebab anak-anak zaman sekarang pun tertawa saat kita melantukan lagu-lagu Obbie Mesakh, Pance, Rinto, atau malahan Panbers.

Nah untuk kumpulan lagu dalam 20+2 Giant Love Songs ini, rasanya nggak ada matinya. Buktinya beberapa anak-anak kita bisa menikmati dan menyanyikan lagu-lagu dalam kaset ini. Yah, meski beberapa anak band melakukan aransemen ulang sesuai zamannya.

Bagi kita yang seumuran, saya yakin saat mendengar suara Kool and the Gang, Dan Byrd, George Benson, Rockwell dan lain-lain, pokoknya yang ada di kaset ini, pasti angan kita tanpa terasa terlempar ke masa lalu. Tentu saja tanpa kita minta segala kejadian pada saat itu hadir kembali tanpa kita minta. Kita akan terbayang apa yang kita lakukan saat itu saat lagu dilantunkan oleh penyanyinya, dan jangan heran jika ekprsesi kita pun berubah-ubah. Bisa senyum sendiri atau malahan mewek alias menangis.

Salah satu sisi hebat dari lagu-lagu pada saat itu adalah aransemen yang mereka usung. Intro setiap lagu terasa sekali mewakili lagu itu sendiri. Nggak percaya, coba simak Cherish-nya Kool and The Gang atau Boulevard-nya Dan Byrd. Begitu, intro terdengar walau baru satu ketukan, pasti kita akan mengenali lagunya. Setelah itu, tanpa sadar bibir kita bergumam mengikuti lirik lagu itu. Luar biasa, kan?

Saya sendiri saat lagu-lagu ini nge-hit tengah kuliah di Jogja. Satu kenangan yang sampai saat ini masih lekat adalah saat menukarkan sejumlah bungkus sabun Lux ke radio Unisi dengan sebuah kaset berisi lagu-lagu ini. Gimana enggak teringat. Saat itu sebagai anak kos dengan budget terbatas bela-belain beli 10 buah sabun Lux hanya untuk diambil bungkusnya, lalu ditukar dengan sebuah kaset kompilasi lagu ini.

Ah, harus kita akui bahwa setiap lagu punya zaman sendiri-sendiri. Demikian pula setiap lagu punya daya magis tersendiri bagi orang-orang di zamannya.

Let' s take a walk together near the ocean shore

Hand in hand you and I

Let' s cherish every moment we have been given

The time is passing by ....

Lembah Tidar, 21 September 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun