Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sektor Tunggal Putri, Barang Langka di Sebuah Negeri Bulutangkis (Sebuah Ironi)

3 April 2022   14:32 Diperbarui: 3 April 2022   14:34 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri KW, salah satu harapan sektot tunggal putri Indonesia. (sumber: pikiran-rakyat.com)

Sudah sangat lama kita merindukan hadirnya sosok pebulu tangkis tunggal putri dalam partai final sebuah turnamen bergengsi. 

Menyaksikan mereka beraksi, seakan emosi kita terbawa dalam ayunan raket yang mereka mainkan. Selain itu jantung kita dibuat berdebar seiring dengan perebutan poin yang terjadi.

Namun untuk saat ini, hal ini belum dapat terwujudkan. Dalam babak final setiap turnamen yang tampil justru para pebulu tangkis dari belahan bumi yang lain. Bahkan beberapa orang tampil dari negara-negara yang tidak punya tradisi bulu tangkis seperti yang ada di negeri kita.

 Setali tiga uang juga dalam urutan peringkat WBF nomor tunggl putri, yang ada adalah nama-nama "asing", artinya nama-nama dari negara yang tidak punya tradisi bulu tangkis. Pebulu tangkis putri kita hanya cukup berada di luar 20 besar.

Stok pemain tunggal putri kita yang sering tampil, secara kemampuan belum mampu bersaing dengan para pemain negara lain. 

Hampir dalam setiap turnamen mereka selalu kandas di babak-babak awal, seperti yang dialami Jorji dan teman-temannya. 

Posisi peringkat mereka yang kurang baguslah penyebabnya. Sebab dalam drawing dapat dipastikan akan bertemu dengan para unggulan di babak awal.

Adakah yang salah dalam pola pembinaan para pebulu tangkis putri kita? Jawabannya jelas ada. Keberadaan Susi Susanti sang legenda bulu tangkis putri kita dalam lingkaran dalam PBSI, seharusnya mampu memberikan solusi. Paling tidak aura kehebatannya mampu menjadi motivasi bagi siapa pun.

Dalam kenyataannya hal itu tidak terjadi. Beberapa pebulu tangkis putri sektor tunggal tidak mempunyai modal seperti yang Susi miliki. 

Contoh saja dalam urusan mental bertanding. Setiap mereka tampil di turnamen apa pun, tampak ada beban yang berat di wajah mereka. Wajah mereka tidak tampak fresh seperti para pebulu tangkis putri negara lain. Secara psikologis, hal ini sangat berpengaruh pada permainan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun