Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pelajaran Berharga dari Singapura

26 Desember 2021   06:33 Diperbarui: 26 Desember 2021   06:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahlawan Singapura dalam laga Indonesia - Singapura semalam. (sumber: m.bola.net.com)

Predikat pahlawan bagi kiper Singapura, Hassan Sunny tadi malam, rasanya tidak berlebihan. Bagi siapa pun yang menjadi saksi laga dramatis 120 menit semalam, pasti menganggukkan kepala tanda setuju. 

Predikat ini tentu saja tidak muncul begitu saja. Terdapat banyak hal yang mendukung di belakangnya. Salah  satin fi antaranya aksi spektakuler menggagalkan lusinan gol yang hendak bersarang di gawangnya. 

Tak kurang dari 11 tembakan on target para pemain Indonesia mental kembali dengan berbagai cara. Tangan dan kakinya seakan bersekutu untuk menahbiskannya sebagai pahlawan bagi Singapura. Sehingga kartu merah yang diterimanya tetap tidak mengurangi respek para penonton terhadap aksinya, termasuk kita para fans timnas Indonesia. 

Pujian ini tentu saja bukan berarti mengecilkan aksi heroik para pain kita. Mereka tetap ada di hati kita. Garuda-garuda muda tetap menjadi kebanggaan kita. Namun paling tidak aksi Hassan Sunny dan para pemain Singapura dapat memberikan pelajaran berharga buat para pemain kita. 

Pelajaran apa yang dapat kita ambil? Sikap ngotot dan kecerdasan dalam bermain. Bagi Hassan Sunny sendiri kemampuan positioning saat menghadapi roket tembakan pemain kita, menjadi kunci kita. Ketenangannya pun sangat luar biasa. Termasuk pula dalam membaca arah bola. 

Hal-hal semacam inilah yang perlu kita tiru. Termasuk pada kinerja para pemain Singapura. Terbukti dengan kekurangan jumlah pemain, mereka mampu membuat detak jantung para pemain Indonesia dan fansnya berdetak lebih cepat. Mereka bermain cerdas. Serangan balik dengan bola-bola panjang, ternyata mampu memporak-porandakan pertahanan Indonesia yang nafsu memenangkan laga ini. 

Sisi lain yang juga luar biasa, kemampuan mereka memanfaatkan bola-bola mati. Di mana bola-bola mati bersumber dari pelanggaran. Dan ngerinya para pemain kita hobby melakukan itu. Walhasil gol-gol mereka tercipta dari bola mati tersebut. 

Sebuah pelajaran berharga buat para pemain kita. Sebuah permainan tidak cukup hanya bermodalkan ngotot saja, kecerdasan bermain juga harus dilakukan. Termasuk dalam melakukan pelanggaran. By the way, selamat menjejak final ke-6 buat Garuda Muda. Semoga perlawanan Singapura dapat memberikan pelajaran berharga.

Lembah Tidar, 26 Desember 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun