Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Thailand Ancaman Serius Bulu Tangkis Indonesia

20 November 2021   20:45 Diperbarui: 20 November 2021   20:49 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunvalut Vidtram si anak ajaib dari Thailand (sumber: indosport.com)

Ungkapan ini bukan mengada-ada dan menakut-nakuti para pecinta olah raga tepok bulu negeri ini. Bukti paling dekat adalah terjungkalnya andalan kita Antonius Ginting oleh anak ajaib dari Thailand, Kunvalut Vitidsam. Dan korban anak ajaib ini menimpa juga pada Vito pada babak berikutnya.

Bukti lain yang tak kalah mengerikan adalah terjungkalnya pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/ Apriyani pada babak semifinal Indonesia Masters 2021. Aktor yang menjungkalkan pasangan Olimpiade Tokyo 2021 ini pun berasal dari Thailand, Puttita/ Sapsire. Keunggulan mereka pada gim pertama, mampu dibalik dengan kemenangan rubber game oleh pasangan Thailand tersebut.

Penempatan Thailand sebagai ancaman serius mungkin dianggap aneh. Mengapa justru bukan Jepang atau Malaysia yang menjadi ancaman? Kalau Jepang, sudah pasati bukan ancaman lagi. Namun Jepang secara pasti mulai menggeser kedudukan Indonesia. 

Hal ini dapat dilihat dari rekor perorangan laga antara pemain Jepang dan Indonesia. Selain itu, Jepang termasuk Negara dengan kekuatan bulu tangkis yang merata. Semua pemainnya mengisi di sepuluh besar rangking BWF.

Lalu kenapa bukan Malaysia? Kekuatan bulu tangkis Malaysia boleh dibilang timpang. Mereka hanya perkasa di sektor putra. Beberapa pemain putra mereka mampu merepotkan Indonesia. Namun sektor putri Malaysia boleh dibilang belum dapat berbicara banyak.

Hal ini jelas jauh berbeda dengan Thailand. Kekuatan Thailand merata di semua kategori. Kalaupun ada sedikit kategori tunggal putra. Namun melihat aksi Kunvalut kemarin, bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan meratanya kekuatan Thailand, maka Indonesia tidak dapat lagi memandangnya sebelah mata. Tengok saja bagaimana tunggal putri kita yang selalu nervous saat berhadapan dengan Thailand. 

Hal ini terjadi juga pada ganda putri maupun ganda campuran. Di dua kategori ini dapat dipastikan para pemain kita harus memeras keringat lebih banyak untuk memenangkan laga.

Situasi semacam ini nampaknya harus segera mendapat solusi dari PBSI. Percepatan dalam mematangkan para pemain pelapis menjadi PR yang tidak boleh ditunda lagi. 

Termasuk pula evaluasi terhadap beberapa pemain yang tidak bagus lagi prestasinya. Kalau tidak, bukan tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi penggembira dalam setiap turnamen BWF. 

Contoh paling dekat adalah prestasi Indonesia dalam Indonesia Masters 2021. Satu-satunya harapan tinggal tersampir di pundak Kevin/ Markus. Demikian pula dalam final BWF Tours 2021. Bukan tidak mungkin kita justru menjadi penonton di rumah sendiri. Menyaksikan aksi para pebulu tangkis luar negeri di negeri sendiri.

Lembah Tidar, 20 November 2021   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun