Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Benarkah Kemenangan Indonesia karena Shi Yuqi Cedera?

18 Oktober 2021   09:45 Diperbarui: 18 Oktober 2021   09:51 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang mungkin tidak memandang penting pertanyaan ini. Cedera atau tidak Shi Yuqi, Indonesia pasti menang dalam laga meski dengan skor tipis. Maka tak dapat disangkal jika sejak persiapan ke final, Indonesia telah memasang strategi khusus.

Namun bagi saya hal ini sangat penting. Suka atau tidak suka, Shi Yuqi tetap sebuah ancaman. Apalagi rekor pertemuan Shi Yuqi dengan Anthony Ginting kurang bagus. 

Ginting sering kalah saat harus menghadapi rangking 10 BWF ini. Maka tak heran Shi Yuqi sejatinya menjadi andalan China untuk merengkuh Piala Thomas tahun ini.

Nah pertanyaannya seandainya saat final Shi Yuqi dalam keadaan fit, akankah Indonesia menang? Jawabannya tetap menang meski dengan skor tipis. Secara tim pemain yang dibawa Indonesia ada pada peringkat yang bagus di BWF. Maka tak heran jika Indonesia ditempatkan sebagai unggulan pertama.

Bagaimana tidak kuat, jika Indonesia mengusung 2 tunggal pada 10 besar BWF. Masih ditambah dengan 3 ganda peringkat 10 besar BWF. Sebuah amunisi yang tentunya bisa diandalkan untuk meredam perlawanan tim mana pun. Termasuk China di dalamnya.

Ketiadaan Shi Yuqi dalam tim China saat final, menjadi kerugian tersendiri. Bagaimanapun juga Shi Yuqi diharapkan jadi motor penggerak permaian tim. Pengalaman menjadi pemain andalan China diharapkan mampu memotivasi pemain tunggal yang lain.

Maka saat Lu Guan Zu harus tampil sebagai tunggal pertama, sesungguhnya China seakan sudah menyiapkan kuburannya sendiri. Rapor merah Lu Guan Zu terhadap Ginting ditambah beban mental yang harus diusungnya, membuat permainannya tidak berkembang.

Meskipun sempat menjalani rubber game, akhirnya dia harus takluk di tangan Ginting. Melengkapi rapor merah yang dimilikinya terhadap Ginting.

Demikian pula ganda pertama China, He Ji Ting/ Zhou Hao Dong penghuni peringkat 10 BWF mengalami nasib yang sama. Keperksaannya saat membantai Jepang sehari sebelumnya, tidak tampak sama sekali. 

Permaianan luar biasa dari Fajar/ Rian membuat mereka harus takluk dalam 2 gim langsung, 21 -- 12, 21 -- 19. Mereka mungkin tidak mengira jika the Minions sengaja disimpan oleh Indonesia, karena justru Fajar/ Rian yang ditampilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun