Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Vito Jadi Pahlawan Lagi, Keren!

13 Oktober 2021   20:56 Diperbarui: 13 Oktober 2021   21:39 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sport.tempo.co

Laga Indonesia melawan Taiwan baru saja berakhir. Akhirnya Indonesia berhasil menyelesaikan fase grup Piala Thomas tahun ini dengan clean shet. Indonesia mampu mengemas 3 kemenangan di fase ini.

Namun di balik rekor tersebut, sebenarnya onak dan duri yang dihadapi tim kali ini tidak mudah dilalui. Hal ini telah nampak saat drawing dilakukan. 

Grup di mana tim bulu tangkis Indonesia berada diisi dengan 3 kekuatan bulu tangkis saat ini. Mereka adalah Indonesia sendiri, Thailand, dan Taiwan. Sedang Aljazair keberadaannya hanya sebagai pelengkap saja.

Konsekuensi dari semua ini adalah Indonesia harus memeras keringat lebih banyak lagi untuk lolos dari grup. Apalagi saat Thailand secara tak terduga mengkandaskan perlawanan Taiwan yang nota bene lebih baik dari Thailand. 

Saat kemudian Indonesia mampu menaklukan Thailand dengan dramatis, hitung-hitungan baru pun muncul. Hitungan itu akan terjadi manakala Indonesia kalah dari Taiwan. 

Otomatis ketiganya mempunyai jumlah kemenangan yang sama. Namun untunglah Indonesia mampu mengatasi Taiwan dengan skor 3 -- 2, dan menempatkannya sebagai juara grup.

Laga melawan Taiwan tentu saja bukan laga yang mudah. Hal ini telah diungkap oleh para pengamat. Taiwan mempunyai amunisi yang lebih berbahaya dibandingkan Thailand. Dua tunggal putra mereka, senantiasa menjadi momok bagi Ginting maupun Jojo. Selain itu ganda mereka pun sama mengerikannya. Maka tetap ada kekhawatiran pada diri tim saat harus menjalani laga.

Dan prediksi ini ternyata benar. Laga tersebut mesti dimenangkan oleh Indonesia, tetapi dilakukan dengan upaya yang luar biasa keras. Bahkan partai kelima, di mana Vito tampil berakhir dengan dramatis. Selain rubber set, angka pemain tunggal Taiwan saat rubber game pun berada di posisi 19. Menggambarkan betapa uletnya laga tadi sore.

Dalam laga sore tadi, mau tidak mau kita harus angkat jempol dengan sektor tunggal kita. Karena sektor tunggal berhasil mengemas 3 kemenangan penting, yang membuat Indonesia mampu mengungguli Taiwan dan tampil sebagai juara grup. Ginting dan Jojo ternyata mampu melepaskan diri dari beban saat harus menghadapi 2 tunggal andalan Taiwan.

Namun pujian khusus tetap harus kita sematkan pada Vito. Bagaimana tidak, Vito kali ini menjadi pahlawan lagi. Jika kemarin keperkasaannya menundukan tunggal ketiga Thailand, kali ini Chi Yu Jen, tunggal ketiga Taiwan yang menjadi korbannya. Permainan rubber game yang Vito tampilkan benar-benar luar biasa.

Rasa deg-degan tim Indonesia terlihat sekali pada gim ketiga. Skor 11 -- 6 pada saat interval, ternyata tidak dapat dimanfaatkan oleh Vito. Justru Chi Yu jen mampu mengejar ketinggalannya bahkan mencapai angka 19, sebuah angka psikologis. Namun mungkin dewi fortuna sore itu tengah memihak Indonesia, servis yang dilakukannya justru out. 

Sehingga angka 20 menjadi milik Vito sekaligus memegang bola. Di angka inilah Vito mampu menguras tenaga Chi Yu jen, sehingga upaya drop shot yang dilakukannya tidak mampu menyeberangi net. Sehingga di angka kritis inilah Taiwan harus menutup impiannya untuk menapak perempat final Thomas Cup tahun ini.

Lembah Tidar, 13 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun