Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Piala Sudirman Selalu Membuat Indonesia Harus Putar Otak

25 September 2021   20:51 Diperbarui: 25 September 2021   20:59 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad tim bulu tangkis Indonesia dalam Piala Sudirman 2021 (merdeka.com)

Perhelatan Piala Sudirman ke-17 akan dimulai pada tanggal 26 September 2021. Negara yang dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan adalah Finlandia. Sebuah negara yang sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan olah raga tepok bulu ini. Entah alasan apa yang melandasi WBF memilih Finlandia. Mungkin berkenaan dengan wabah yang tengah terjadi ini.

Perhelatan 2 tahunan ini, akan diikuti oleh 16 tim, yang terbagi dalam 4 grup. Indonesia sendiri berada di grup C, ditemani Denmark, Rusia, dan Kanada. Secara hitung-hitungan untuk lolos dari grup, nampaknya tidak bermasalah. Namun kalau harus merebut juara grup, nah ini yang mesti sedikit dihitung secara seksama.

Sepanjang perhelatan Piala Sudirman, China adalah negara yang paling perkasa. Negara ini telah memboyong Piala Sudirman sebanyak 11 kali dari 17 kali perhelatan. Indonesia sendiri baru sekali, yaitu pada tahun 1989, saat Piala Sudirman pertama kali dihelat di Jakarta.

Bagi Indonesia, terjun dalam Piala Sudirman selalu memberikan permasalahan tersendiri. Walaupun tidak kita mungkiri bahwa prestasi tahun 2019 terhitung mengkilat. Perjuangan para pebulutangkis kita terhenti di babak semifinal setelah ditundukkan Jepang dengan skor 1 -- 3. Sehingga medali perunggu harus puas kita dapatkan.

Permasalahan yang selalu muncul dalam Piala Sudirman adalah timpangnya prestasi sector putra dan sector putri. Harus diakui bahwa nomor tunggal putri Indonesia, pasca Susi Susanti gantung raket belum menghasilkan pemain kaliber dunia. Dengan tanpa mengecilkan perjuangan Jorji. Prestasi tunggal putri Indonesia tercecer dari 10 besar peringkat WBF. Justru kita tergeser oleh negara-negara yang nota bene bukan negara bulu tangkis.

Dengan kenyataan semacam ini, maka tidak mengherankan jika nomor tunggal putri seakan hanya menjadi pelengkap. Penampilan mereka lebih banyak nothing to lose. Dalam artian, kalaupun harus kalah memang sewajarnya. Namun jika menang jadi sebuah kado besar. Hal ini tentun saja berdasarkan pada peta kekuatan tunggal putri dunia.

Nomor kedua yang juga ngeri-ngeri sedap, adalah nomor ganda campuran. Meskipun saat ini Praven/ Melati berada di peringkat 4 WBF, permainan mereka belum konsisten. Aksi mereka sering mendatangkan senam jantung bagi penonton. Inkonsistensi keduanya nampak pada Olimpiade Tokyo 2020 kemarin. Praven/ Melati banyak kehilangan poin karena kesalahan sendiri. Termasuk juga salah pengertian antara keduanya.

PR yang juga lumayan adalah sector tunggal putra. Keberadaan Ginting dan Jojo di sini sebenarnya juga cukup aman. Dalam artian kedua pemain ini dapat dimainkan sesuai kebutuhan, tergantung siapa lawannya. Bagaimanapun juga Jojo masih bisa diharapkan, walau terkadang angin-anginan. Namun posisinya di 10 besar BWF, dapat kita jadikan sebagai pegangan. Sehingga nomor ini fifty-fifty posisinya.

Berdasar dari hitung-hitungan ini, maka kunci kemenangan ada di 2 nomor, tunggal putra dan ganda campuran. Hitungan ini muncul karena ganda putra dan putri relative dapat kita andalkan. Sedangkan untuk tunggal putri, maaf kita belum bisa berbicara banyak. Terutama jika bertemu dengan negara-negara kuat dalam bulu tangkis.

Tapi sekali lagi ini hanya hitung-hitungan saja. Saya yakin para pelatih telah menyiapkan scenario lengkap. Mulai dari plan A, B, bahkan C. Yang penting tentu saja perjuangan total dari para pemain. Termasuk pula dukungan tanpa henti dari penggemar bulu tangkis tanah air.

Tim bulu tangkis Indonesia, selamat berjuang. Buat kami bangga dengan perjuangan kalian, apapun hasilnya.

Lembah Tidar, 25 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun