Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Panen dari Kebun Sendiri, Berjuta Rasanya

25 Juli 2021   11:02 Diperbarui: 25 Juli 2021   11:24 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Saat masih SD dahulu, sering saya temukan bacaan tentang warung hidup dan apotik hidup. Namanya juga anak SD, tahunya ya hanya membaca saja. Kalau disuruh menjelaskan, bisa. Tapi mengenai arti dan maknanya, blank sama sekali.

Begitu beranjak tua, ternyata pemahaman itu mulai masuk dalam benak saya. Apalagi saat mulai mencari-cari kesibukan untuk mengisi waktu luang. Kalau bisa kegiatan yang bermanfaat bagi diri dan keluarga tentunya. Akhirnya, pilihan jatuh pada berkebun.

Kendala pun muncul. Sebagai pegawai negeri biasa, rumah yang saya dapat yah perumnas. Alias rumah petak. Ukuran 36, luas tanah 80meter persegi. Bentuk bangunan, berderet seperti gerbong kereta. Dan yang jelas tidak cukup halaman untuk berkebun. Apalagi rumah menghadap ke Barat. otomatis setiap siang hingga sore panas. Enggak mungkin buat bertanam.

Akhirnya rezeki pun datang bisa beli tanah di luar perumahan. Lumayanlah ukurannya. Yang jelas ada sedikit halaman, dan tidak menempel pada rumah tetangga di kiri dan kananya. Hasrat berkebun muncul lagi. Dan pilihan yang paling pas adalah model urban farming. Alias memaksimalkan lahan sempit yang ada.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi

Dengan referensi dari mbah Google dan berbagai tutorial di youtube, saya pun beraksi. Aksi ini dimulai sekitar 7 tahun yang lalu. Dari beberbagai tutorial, terpilih menanam sayur secara konvensional. Yaitu dengan memanfaatkan lahan sekecil apapun. Dan yang satunya adalah metode hidroponik. Kalau yang ini non lahan.

Modal awal untuk yang konvensional tidak begitu banyak. Cukup hanya dengan membeli beberapa bibit tanaman dan kompos. Itu semua mudah didapat di tokok-toko pertanian. Dan harga relative murah. Sebab dengan harga 20-an ribu, kita sudah mendapatkan ribuan bibit dalam satu kantong plastic. Cukup untuk beberapa masa tanam.

Modal yang sedikit agak besar, ya hidroponik. Walaupun saya hanya menggunakan 2 batang pralon ukuran 3 dim, lumayan juga duitnya. Dari 2 pralon tadi saya dapatkan sekitar 150 lubang. Belum lagi net pot, perlengkapan penyambung pralon, pompa, dan lain-lain. Namun atas nama hobi, semua enggak masalah. Lancar jaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun