Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kelola Stress Saat Pandemi

12 Juli 2021   17:33 Diperbarui: 12 Juli 2021   17:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin tak ada satu pun dari kita membayangkan akan hidup dalam situasi seperti saat ini. Di mana rauangan ambulan menjadi santapan kuping kita setiap saat. Saat di mana TOA masjid bertambah fungsi sebagai penyampai kabar duka yang semakin sering. Demikian pula dengan sosial media kita, penuh berisikan kabar duka.

Covid-19 yang dulu berada nun jauh di sana. Sekarang perasaan sudah mengepung kita. Kalau dahulu kabar kematian akibat Covid-19 hanya kita dengar dari media. Sekarang tidak. Peristiwa itu kini menimpa teman sejawat kita, tetangga, bahkan keluarga kita sendiri. Semua terasa berada dekat dengan diri kita.

Demikian pula dengan kabar orang terpapar. Kalau dahulu kita heran dengan orang yang terpapar Covid-19. Kini tidak lagi, orang-orang itu ada di dekat kita sekarang. Dan mungkin saja jika setiap orang di-swab, bisa jadi mereka positif semuanya. Sesuatu yang sangat mengerikan tentunya.

Namun suka atau tidak, inilah kenyataan yang tengah kita hadapi saat ini. Rasa lega saat kondisi Covid-19 melandai sebelum lebaran, tetiba berbalik 180 derajat. Peningkatan yang terjadi jauh di luar dugaan kita yang termasuk orang-orang awam.

Menghadapi situasi semacam ini, tentu saja tidak mudah. Saat ini justru semakin banyak orang yang hidup dalam bayang-bayang ketakutan.  Baik takut akan terpapar Covid-19 atau juga takut akan kematian yang disebabkan oleh Covid-19.

Situasi semacam ini tentu saja lumrah. Orang takut terkena suatu penyakit, itu adalah hal yang wajar. Demikian pula orang takut akan kematian. Siapa pun pasti mengalaminya. Namun jika semua ini berlebihan, bukan tidak mungkin justru menjadi sesuatu yang mengganggu.

Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang over protek. Dia memperlakukan segala hal dengan berlebihan, hingga dia pun membatasi berhubungan dengan orang-orang karena takut tertular. Kehidupannya hanya berputar dari kamar ke kamar. Ketika dia harus keluar rumah, rasa khawatir yang berlebihan dibawanya.

Kondisi semacam inilah yang justru berbahaya. Merasa diri selalu terancam, sementara kehidupan di luar berjalan dengan seperti biasa membuatnya merasa tersisih. Keyakinan bahwa langkah yang diambil yang paling benar, justru akan menjadi bumerang ketika suatu ketika dia tertular.

Kondisi itu akan membuatnya semakin down. Dia pasti tidak bisa menerima kondisi itu. dia bisa saja menyalahkan dirinya sendiri, barangkali ada satu langkah teledor yang telah dilakukannya.

Dalam situasi semacam ini, benar yang dikatakan oleh para ahli. Setiap orang harus bisa mengelola stress yang dialaminya. Bagi yang belum terpapar, harus selalu berpikir positif berkaitan dengan wabah ini. Mengikuti protokol kesehatan menjadi salah satu ikhtiar. Termasuk pula mengikuti program vaksinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun