Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terima Kasih Denmark!

8 Juli 2021   11:19 Diperbarui: 8 Juli 2021   11:29 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tendangan bebas yang mengotori gawang Pickford dalam Euro 2020 (AP Photo/ bola.net.com)

Ucapan ini sekaligus angkat topi harus kita berikan pada Denmark atas penampilannya dini hari tadi. Aksi yang mereka tampilkan saat melawan tim unggulan, Inggris benar-benar menawan. Aksi mereka layak diapresiasi karena menampilkan laga kelas dunia.

Jika Denmark harus kalah, adalah sesuatu yang wajar. Statistik yang ada di mana pun menempatkan mereka pada sisi rendah, jika dibandingkan Inggris. Skuad yang mereka bawa pun tidak sekemilau skuad Inggris. Rekor pertemuan pun kalah jauh. Apalagi tempat dihelatnya laga di tempat yang "angker", Wembley.

Kalaupun ada satu bekal yang Denmark bawa untuk mendapatkan kemenangan terhitung hanya sedikit. Kenangan kejutan mereka pada tahun 1992, bisa jadi menjadi motivasi kuat. Apalagi di tengah berbagai keterbatasan, mereka mampu menembus babak semifinal. Berdiri sejajar dengan raksasa sepak bola Eropa, Inggris, Italia, dan Spanyol.

Motivasi lain, yang meski tidak signifikan adalah factor Eriksen. Ada keinginan dari tim untuk mempersembahkan gelar bagi Eriksen. Walaupun alasan ini tidak terlalu kuat, namun tetap dapat memompa semangat tim.

Sepanjang laga, Denmark berada dalam tekanan Inggris, sebuah hal yang wajar. Hasrat kuat Inggris untuk mempersembahkan kemenangan di depan public jelas ada. Tempat angker yang digunakan diharapkan juga menjadi saksi kegemilangan Inggris di Euro 2020. Namun tak ubahnya Portugal dan Italia, Denmark mampu melakukan serangan balik yang luar biasa. Dan hasilnya 1 gol mereka lepaskan.

Kesamaan ketiganya adalah serangan balik yang mematikan. Keasyikan menyerang dari tim lawan dibalas dengan serangan kilat yang cermat. Namun dalam kasus ini Italia yang lebih beruntung, gol pembuka mereka dapat dikonversi sebagai kemenangan dalam laga. Sedangkan Denmark dan Portugal harus berakhir dengan kekalahan.

Keberanian Denmark meladeni serangan agresif Inggris tentu saja bukan tanpa dasar. Tiket final yang ada di depan mata, menjadi iming-iming yang menggiurkan. Terbukti dua kali Pickford melakukan kesalahan passing, yang untuk tidak berujung pada gol. Demikian pula beberapa kali rangsekan lini depan Denmark memporakporandakan garis pertahanan Inggris.

Demikian pula saat gol kedua Inggris melesak ke gawang Denmark lewat tendangan penalty Kane, tetap tidak menyurutkan langkah Denmark. Justru 15 menit terakhir Denmark mampu menghadirkan horror bagi Inggris. Permainan Inggris yang mencoba mengulur-ulur waktu, mungkin merasa sudah puas dengan skor 2 -- 1, justru berbahaya. Sesekali tusukan lini depan Denmark membuat senam jantung para pendukung Inggris.

Akhirnya laga pun berakhir dengan kemenangan Inggris. Inggris lah yang berhak mengambilk tiket final Euro 2020. Namun semua ini tidak mengurangi rasa hormat pada tim Denmark. Laga yang mereka tampilkan layak mendapatkan apresiasi. Tak ada kata menyerah hingga tiupan sang pengadil pada akhir babak injury time, menjadi salah satu poin penting. Dan jika mereka ingin memberikan penghormatan pada Eriksen, laga ini sudah dapat menjadi kado terindah. Denmark mampu meninggalkan gelanggang dengan dada tegak, layaknya seorang ksatria. Bravo Denmark!

Lembah Tidar, 8 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun