Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perhelatan Euro 2020 Harapan Baru Atasi Pandemi

25 Juni 2021   11:34 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:54 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sport.detiknews.com

Dalam satu bulan terakhir (12 Juni -- 12 Juli 2021) public sepak bola negeri ini dimanjakan dengan tayangan laga-laga hebat. Perhelatan Euro 2020, yang meski hanya kawasan Eropa tapi kualitasnya dunia ini, sanggup memberikan hiburan di tangah terjangan pandemic ini.

Terhiburkah kita? Jelas, terutama bagi mereka yang masuk kategori penggila bola. Tayangan laga-laga hebat di saat jeda kompetisi di benua Eropa, menjadi kado yangh ditunggu-tunggu. Kehebatan para jagoan bola yang selama ini bermain pada klub masing-masing, kali ini berjuangan atas nama negara masing-masing. Saat mereka menunjukkan superioritas negara mereka dalam urusan gocek bola.

Sepanjang laga yang tersaji, tampak ada sesuatu yang sangat menarik perhatian kita. Laga ini dihelat saat wilayah lain di dunia ini dihajar oleh Covid-19. Beberapa waktu lalu, India yang sampai berdarah-darah dalam menghentikan amukan Covid-19, yang sampai sekarang belum tuntas. Kemudian merembet ke wilayah lain, termasuk ke negeri tercinta ini.

Berbagai pembatasan yang berlaku di wilayah lain, kontras dengan apa yang terjadi di Eropa. Saat di mana mereka dapat bepergian ke mana saja, berkerumun dalam jumlah yang lebih besar, menampakan senyum dan tawa mereka karena masker yang tidak menghiasi wajah mereka lagi. Dan kesan Bahagia terpancar jelas dari wajah-wajah mereka.

Membandingkan wilayah kita, terutama negeri kita tercinta ini dengan Eropa, jelas tidak sebanding. Dalam hal apapun, banyak sisi yang tidak bisa dibandingkan. Keberhasilan Eropa dalam menghadapi dan "mengalahkan" Covid-19, tentu saja tidak semudah orang membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang telah mereka lakukan.

Kita pasti masih ingat dengan jelas dengan kejadian setahun yang lalu. Pada awal tahun 2020, wilayah Italia dan Spanyol dihajar habis-habisan oleh sang virus. Dan hajaran itu pun merembet ke wilayah Eropa yang lain. Demikian pula dengan Amerika Serikat, negara pongah yang akhirnya harus mengakui keperkasaan sang virus, saat angka keterjangkitan dan meninggal berada pada posisi tertinggi di dunia.

Tak dapat dimungkiri berbagai upaya yang mereka lakukan, berakhir dengan indah. Pemberlakuan lockdown, penerapan prokes, pelaksanaan vaksinasi yang massif menjadi ikhtiar yang luar biasa. Langkah pemerintah yang cepat ditambah dengan dukungan masyarakat mengakibatkan pandemic itu dapat teratasi. Paling tidak hingga saat ini. Maka tidak perlu iri jika kita saksikan mereka begitu antusias menggelar Euro 2021, yang identic dengan kegiatan yang mengundang kerumunan.

Pertanyaan sederhana akhirnya muncul di bibir saya. Bisakah kita seperti mereka? Jawabannya, bisa. Tapi, tentu saja dengan syarat dan ketentuan berlaku. He..he...seperti iklan pada beberapa produk. Ya, benar hal ini bisa capai asalkan kita bisa mengikuti semua langkah yang dilakukan mereka. Dalam artian kita adopsi semua langkah mereka tanpa syarat.

Nah, urusan syarat dan ketentuan berlaku ini yang berat. Tahu sendiri bagaimana kultur masyarakat kita. Dilarang mudik, mereka berontak. Mau divaksin, bertebaran hoax yang tidak jelas asal-usulnya. Disuruh pakai masker, dibilang takut dengan Covid-19. Karena hidup dan mati adalah urusan Allah. Dilarang berkerumun, e...malahan wisata religi, hajatan, bikin acara olah raga dan lain-lain. Bingung, kan?

Ditambah lagi dengan langkah pemerintah yang nampak kebingungan. Setiap kebijakan yang diambil selalu dipandang salah oleh pihak seberang. Kebijakan keras di atas ternyata implementasinya lemah. Ketidakseragaman tiap daerah dalam menyikapi kebijakan. Dan ujung-ujungnya terjadi beberapa "kekacauan" dalam penanganan pandemic ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun