Mohon tunggu...
Agus Setiyono
Agus Setiyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya hanyalah orang biasa, dg keinginan yg biasa pula....saya hanya pengen berbagi manfaat dan kebaikan dg sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Dulu, Guru Kini

25 November 2015   22:29 Diperbarui: 25 November 2015   23:17 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belum lagi dengan metode pengajaran yg kita lihat saat ini, coba lihat buku-buku pelajaran anak-anak kita. Saya pernah membaca buku-buku pelajaran anak saya yang masih SMP ada beberapa soal(pertanyaan) di buku itu yang tidak ada penjelasannya sama sekali di buku, hingga  "si Anak" harus buka internet dulu untuk mencari jawaban soal-soal tersebut.

Lucunya lagi, pernah suatu saat anak saya diberi tugas untuk mencari soal-soal di internet untuk dikumpulkan, bukan anak saya saja, tapi setiap anak diberi tugas untuk mencari soal-soal untuk di kumpulkan pada guru pengajar untuk menjadi bahan ujian.

Saya jadi berpikir.... trus tugas guru sekarang ini apa ya...? apa cuma menunggu muridnya belajar sendiri di kelas, sementara sang murid harus berusaha mencari soal dan jawabannya sendiri di rumah atau di tempat bimbingan belajar.

Ah .... hal sepeti inilah yang membuat lagu Hymne Guru tak lagi mampu membuat anak-anak terharu saat menyanyikannya, sementara sang orang tua jadi was-was saat menerima undangan dari sekolah, karena ujung-ujungnya pasti "sumbangan Insidentil" .... hehehe.

Tapi bagaimanapun juga kami sebagai orang tua masih berharap suatu saat, kami masih bisa melihat lagi Sosok-sosok guru yang benar-benar "Guru" .... diGUgu dan ditiRU , meskipun tidak harus seperti lagu Oemar Bakri nya Iwan Fals, karena susah sekali saat ini menemukan guru yang mau bersusah payah "Ngontel" sepeda kesekolah..... hehehe.

Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Guru

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun