Mohon tunggu...
Agus Saefudin
Agus Saefudin Mohon Tunggu... Guru - Guru Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bawang Kab. Banjarnegara Prov. Jawa Tengah

flying to distance with the soft symphony.... hidup itu indah maka jalani dengan senyum dan cinta serta berbagillah karena manusia yang berharga adalah yang memiliki arti bagi sesamanya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Lulusan SMK Menjadi Generasi Paripurna yang Tangguh

28 Oktober 2018   07:05 Diperbarui: 28 Oktober 2018   08:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran seperti ini akan menghasilkan siswa yang kompeten dan mumpuni dalam penguasaan keilmuan sesuai dengan kompetensi kejuruan yang dipelajari.

Inovasi menjadi kata kunci dalam penyelenggaraan pendidkan saat ini. Dan ini semua akan terkait dengan bagaimana pembelajaran mampu menumbuhkan siswa yang kreatif dengan kemampuan menganalsis konsteks lingkungan di mana ia berada hingga meniscayakan pembiasaan berpikir tingkat tinggi (HOTS high order thingking skills) yang akan menumbuhkan budaya berpikir kritis terhadap fenomena yang ada hinga melekat menjadi pribadi berkarakter unggul. 

Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (stundent center learning) dengan mengoptimalkan segenap sumber belajar terutama TIK (teknologi informaasi dan komunikasi) merupakan keniscayaan. 

Dengan demikian guru sebagai fasilitator dan mitra belajar siswa sudah semestinya memberi ruang bagi kemerdekaan siswa dalam belajar. Metode pembelajaran yang mendukung bagaimana siswa mengkonstruksi pengetahuan melalui beajar aktif dengan segenap potensi yang dimiliki sudah semestia diterapkan.

Guru penting untuk menerapkan metode pembelajaran yanng tepat untuk mengoptimalkan segenap potensi yang dimiliki peserta didik. Tidak ada satu metode tunggal yang paling tepat dan terbaik dalam menghasilkan lulusan SMK yang paripurna yang mampu mengatasi tantangan jamannya. Hal terpenting adalah bagaimana siswa memiliki kemampuan eradaptasi (adatable) terhadap perubahan yang terjadi setiap saat dan mampu belajar bagaimana cara belajar yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam kegiatan embelajaran seharusnya disesuaikan dengan tujuan instruksional belajar dan konteks pembelajaran. Pembelajaran yang baik tidak dapat dilepaskan dari ruang dan waktu. 

SGD (Small roup Discussion) misalnya dapat diterapkan pada saat pembelajaran konsep dan prinsip dari suatu pengetahuan karena siswa akan terlatih untuk berpikir kritis terhadap fenomena yang terjadi daam kehidupan sehari-hari. 

Demikian juga untuk menumbuhkan keterampilan da erasakan suatu kondisi maka metode role play nd simulation tepat untuk diterapkan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kritis juga akan tumbh secara alamiah jika dalam pembelajaran peserta didik dibiasakan mempelajari suatu kasus (case study) dan bernalar dengan benar melalui discovery learning.

Ke depan sesuai degan fungsi sosialnya, manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan orang lain sehingga pembelajaran yang menumbuhkan jiwa sosial dan kemampuan bekerja sama menjadi penting untuk dibudayakan. Metode yang tepat untuk tujuan seperti ini adalah cooperative learning, collaborative learning, pembelajaran proyek  secara berkelompok (project based learning) dan problem solving. Di samping itu kamandirian siswa dalam pembelajaran jua perlu dilatihkan melaluintugas mandiri baiik terstruktur maupun tidak tersetruktur dengan mnerapkan self dirrective learning.

 Metode pembelajaran apapun yang dipiih dan diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tetap harus berpusat pada siswa karena kemandirian dan kemampuan berpikir kritis dan inovatif serta kesadaran siswa akan arti tanggung jawab harus dilatihkan hingga terbiasa dan membuadaya dalam segenap aspek kehiduapn. 

Kemerdekaan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan melatih siswa untuk menjadi manusia paripurna yang yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektua yang tinggi tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual. Generasi paripurna seperti inilah yang musti dituju dalam menyelenggarakan pendidikan kejuruan di SMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun