masih ku lihat sisa lumpur di kaki legamnya
berjalan memapah tubuhnya yang renta
bau kecut keringatnya tercium dihembus angin yang menerpa
tak ubah nestapanya sampai senja
bukan hanya dia saja
banyak kaumnya dapat kita jumpa
dan mereka menyebar hampir menyesak setiap jengkal republik tercinta
dia dan kaumnya selalu dijadikan bopeng untaian manis kata menangkap suara
mulut berbusa penuh kepalsuan
merayu mereka mengatasnamakan pembelaan
tapi seringnya habis manis sepah dibuang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!