Mohon tunggu...
agus riyan oktori
agus riyan oktori Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Hidroponiker Magang

Nyumpuk Nulis Nyumpuk!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Perenggut Asa

9 April 2019   10:30 Diperbarui: 9 April 2019   10:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

karpet lusuh panjang bermotif kupu-kupu terbentang mengisi pelataran sunyi tempat bernaung kala terik mengucurkan peluh tak berkesudahan

pagi ini, tak sekalipun riuh-riuh bersautan menyapa pohon menjulang yang tampak kedinginan tanpa baju penghangat  menutupinya kala musim hujan 

kesibukan yang berlalu lalang tak terbesit untuk menoleh, apalagi mampir untuk sekadar menyapa sebagai tanda rindu di sudut pagi menyingsing

daun-daun kecil gugur berjatuhan satu persatu, seolah memberi isyarat kalau mereka inginkan dekap hangat yang mampu menguatkan

gelak tawa samar terdengar dari kejauhan diantara ruang kosong, menandakan mereka begitu menikmati romansa keakraban

jelang siang, pelataran sunyi masih tetap sama layaknya sedia kala terbentang
justru sepi ikut menyelimuti bersama langit putih kehitaman

kau perenggut asa!
sudahi kepentingan diatas keinginan

Curup.
09.04.2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun