Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengajak Ibu-ibu untuk Rasional dalam Memilih Alat Kontrasepsi

22 November 2021   10:03 Diperbarui: 22 November 2021   10:32 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat kontrasepsi merupakan temuan penting dalam sejarah ummat manusia untuk ikhtiarnya membatasi jumlah kelahiran. Tak terbayangkan seandainya tidak ada alat atau metode itu, maka populasi manusia menjadi tak terbendung dengan berbagai konsekuensinya.

Dalam hal ini alat kontrasepsi moderen yang dipakai untuk menunda, menjarakkan ataupun untuk berhenti melahirkan (tidak ingin anak lagi) sekarang ini, dilihat dari segi jangka waktu pemakaiannya dibagi menjadi 2 jenis.

Yang pertama adalah metode kontrasepsi jangka pendek (short acting method) yaitu kondom, pil dan suntikan. Kondom pemakaiannya hanya sekali pakai, setelah itu dibuang. Lalu pil waktunya setiap hari diminum dan berulang-ulang dari hari kehari pada waktu yang sama. Dan suntikan yang dipakai setiap bulan dan 3 bulan sekali tergantung jenisnya. Pil dan suntikan tidak boleh lupa dalam pemakaiannya agar bisa efektip mencegah kehamilan.

Kemudian yang kedua adalah metode kontrasepsi jangka panjang atau yang sering disingkat dengan; MKJP (long acting method), yang terdiri dari steril untuk wanita dan pria, lalu ada IUD atau spiral dan Implan. Steril wanita dan pria merupakan cara ber-KB yang jangka waktunya permanen (selamanya). Sedangkan IUD tergantung jenisnya ada yang 5 tahun sampai 10 tahun. Dan implan yang efektip dipakai untuk jangka waktu 3 sampai 4 tahun.

Kalau secara medis, untuk pemakaian alat kontrasepsi dalam jangka panjang (lebih dari 2 tahun) selama ini disarankan kepada calon akseptor untuk memakai MKJP, baik itu steril wanita dan pria, IUD ataupun Implan. Metode Steril direkomendasikan adalah karena kalau sudah memakai metode itu maka tidak akan berpikir lagi untuk punya anak lagi, sifatnya permanen. Sedangkan yang kedua adalah IUD atau spiral karena jangka waktu pemakaiannya yang cukup lama  ada yang sampai 10 tahun untuk bisa dibongkar dan dipasang lagi. Dan ketiga implan yang waktu pemakaiannya bisa 3 sampai 4 tahun.

Pemakaian MKJP terutama disarankan kepada pasangan yang sudah tidak ingin anak lagi. Hal itu karena bagi PUS yang tidak ingin anak lagi, lamanya waktu sejak memutuskan tidak ingin menambah anak lagi sampai dengan kondisi monopause bisa sampai puluhan tahun. 

Misalnya saja seorang ibu memutuskan tidak akan menambah anak lagi pada usia 30 tahun (karena sudah punya anak 2 atau 3 orang), lalu usia monopause (tidak haid lagi) adalah umur 50 tahun, maka ada jarak waktu sampai 20 tahun dalam pemakaian alat kontrasepsi.

Maka selama masa 20 tahun itu, ibu-ibu disarankan untuk memakai MKJP, baik itu steril, IUD, maupun implan. Sehingga dengan praktek seperti itu akan membuat ibu-ibu menjadi nyaman karena praktis dari segi waktu, satu kali pakai untuk selamanya bagi steril dan  sampai 10 tahun untuk IUD dan 4 tahun untuk implan. Kalau saran ini diikuti maka ibu yang bersangkutan disebut dengan peserta KB yang rasional dalam memilih alat kontrasepsi.

Sebaliknya untuk yang memakai alat kontrasepsi jangka pendek yaitu suntikan dan pil. Dalam masa 20 tahun itu maka jelas sangat tidak praktis, karena dengan suntikan terpaksa harus bolak balik ke fasilitas kesehatan dari bulan ke bulan, atau terus minum pil KB untuk masa yang sangat panjang itu. Lain lagi dengan efek samping dari suntikan dan pil KB untuk pemakaian jangka panjang yang menurut medis salah satunya adalah akan mengurangi gairah seksual dari seorang ibu.

Kemudian selain dari sisi medis, pemakaian MKJP juga menguntungkan dari sisi program Kepedudukan. Karena MKJP bersifat stabil, digunakan dalam jangka panjang sehingga bisa meminimalisir faktor lupa pada pemakainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun