Mohon tunggu...
Inovasi

Analisis Artikel Goal.com 6 Februari 2018

7 Februari 2018   06:21 Diperbarui: 7 Februari 2018   06:25 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tulisan dari artikel sepak bola yang ditulis oleh Dede Sugita tersebut memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan berdasarkan 50 Writing Tools by Roy Peter Clark. Berikut analisis 4 poin berdasarkan ke 50 tools tersebut:

  1. Menggunakan kalimat aktif

Penulis artikel tersebut banyak menggunakan kalimat-kalimat aktif dalam memaparkan ide-idenya dalam setiap paragraf. Misalnya, di paragraf tiga kalimat pertama, penulis menggunakan kata "kala itu Carvajal mengulur-ngulur waktu untuk melakukan lemparan ke dalam", kalimat tersebut diawali dengan keterangan dan subjek. Jika kalimat dibuat pasif maka bunyinya akan seperti berikut, "waktu diulur-ulur oleh Carvajal untuk melakukan lemparan ke dalam". 

Saya setuju dengan pendapat dari 50 tips tersebut, karena jika banyak menggunakan kalimat pasif, subjek yang tak lain adalah aktor utama dari sebuah cerita tersebut akan tertutupi dengan keadaan, dan ide dalam sebuah paragraf menjadi kurang terfokus terhadap si subjek tersebut. 

Tetapi, penulis juga ada memasukan kalimat pasif seperti di paragraf empat, kalimat pertama "untuk tindakan tersebut, UEFA lantas menjatuhkan hukuman dua pertandingan yang membuat Carvajal dilarang tampil tak cuma melawan Dortmund, tapi juga kontra PSG". Menurut saya 3 kata diawal lebih baik dihilangkan menjadi  "UEFA lantas menjatuhkan hukuman dua pertandingan yang membuat Carvajal dilarang tampil tak Cuma melawan Dortmund, tapi juga kontra PSG". Memangkas 3 kata diawal tadi termasuk melakukan penghematan kata, karena di paragraf sebelumnya sudah diceritakan keadaan yang sebelumnya terjadi.

  1. Nama Penulis

Nama panggung yang penulis artikel tersebut cantumkan berdasarkan tips-tips tersebut, kurang menarik, kurang menjual, serta kesan mewah dalam sebuah nama tersebut kurang teresapi oleh saya, disamping itu saya tidak bermaksud untuk menghina nama pemberian orang tua penulis artikel tersebut, tetapi jika penulis artikel tersebut membaca tulisan ini mungkin dia bisa mencoba mencari nama yang lebih memiliki kesan yang ekslusif, mahal, dan menjual. Kita lihat nama salah satu legenda penulis bola di Indonesia ZenRS. 

Nama ZenRS terkesan mewah dan menjual karena singkatan dari nama panjangnya yaitu Zen Rachmat Sugito. "Rachmat Sugito" memiliki kesan yang religius dan kulturalis terpusat dalam satu budaya saja, sedangkan disingkat menjadi "ZenRS", namanya terkesan lebih internasional. Zen merujuk pada salah satu aliran dalam Budha Mahayana yang sudah sering di dengar dalam bahasa Inggris, "RS" menambahkan kesan misterius dan mewah dari sebuah nama panggung. 

Contoh lainnya penulis terkenal yang menggunakan singkatan di dalam nama panggungnya seperti J.K. Rowling (penulis novel Harry Potter), J.R.R. Tolkien(Penulis novel Lord Of The Ring), George R.R. Martin (Penulis novel Game Of Thrones). Pencampuran nama yang tradisional dengan singkatan menjadikan sebuah brand yang baru dan berbeda sehingga nama tersebut lebih mudah diingat dan lebih menjual.  

Nama "Dede Sugita" adalah nama yang mudah diingat, tetapi tidak begitu mudah untuk diingat jika artikel tersebut dibaca oleh orang yang bukan berlatar belakang dari kebudayaan Indonesia dan juga nama "Dede Sugita" terkesan murah. Jika nama "Dede Sugita" dibuat menjadi "D. Sugita" akan memiliki kesan yang lebih misterius dan mewah, disertai nama yang tradisional dari suatu budaya tertentu.

  1. Ungkapkan sifat dan ciri-ciri karakter

Artikel bola tersebut kurang mencantumkan ciri-ciri dan sifat karakter dari subjek yang diceritakan, seperti di beberapa paragraf yang menyebutka nama dari Daniel Carvajal. Kita hanya mengetahui Carvajal seorang bek kanan dari tim sepakbola Real Madrid, tetapi kita kurang disajikan dengan ciri-ciri dari sang pemain. Akan lebih baik jika artikel tersebut ditambahkan ciri-ciri seperti umur, mantan club, kebangsaan pemain. 

Misalnya bisa ditambahkan pada paragraf kedua seperti ini "UEFA menolak banding El Real atas suspensi mantan pemain Leverkusen tersebut, yang divonis sengaja mengincar kartu kuning dalam kemenangan 6-0 atas APOEL Nicosia pada partai matchday 5 fase grup" atau pada paragraf ketiga "untuk tindakan tersebut, UEFA lantas menjatuhkan hukuman dua pertandingan yang membuat pemain berkebangsaan Spanyol tersebut dilarang tampil tak cuma melawan Dortmund, tapi juga kontra PSG". Pemberian ciri-ciri dan karakter yang dimiliki oleh subjek akan memperluas pengetahuan pembaca mengenai subjek utama yang diceritakan dalam sebuah artikel.

  1. Prefer simple to technical

Maksudnya adalah kata yang tidak terlalu panjang dan paragraf yang padat serta mengandung ide yang kompleks. Dalam hal ini artikel tersebut sudah memenuhi poin ini, karena total dari tulisan tersebut hanya 220 kata yang dituangkan dalam 7 paragraf. Meskipun dalam 1 paragraf tidak mencapai 3 kalimat, tetapi dalam setiap 1 paragraf dalam artikel tersebut sudah mencakup satu ide yang kompleks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun