Mohon tunggu...
Agus Nadi
Agus Nadi Mohon Tunggu... Human Resources - Pembelajar HR & SocioPreneur

Menebar Manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Sekolah Karakter Kepemimpinan

3 November 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:07 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_146186" align="aligncenter" width="645" caption="Peresmian Sekolah Karakter Kepemimpinan"][/caption] Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, China dan Korea, pendidikan karakter sudah dijadikan prioritas sejak pendidikan dasar dimulai. Namun, pendidikan karakter di Indonesia masih dipandang sebagai wacana dan belum dijadikan bagian yang terintegrasi dalam pendidikan formal. Padahal pendidikan karakter sangat penting diterapkan dalam sistem pendidikan formal, termasuk pendidikan karakter bagi para guru. Melihat fenomena dunia pendidikan yang terjadi pada saat ini, yang lebih menekankan pendidikan dari aspek kognitif dan sebagai wujud nyata kontribusi bagi pengembangan kepemimpinan dan karakter anak-anak Indonesia, maka GarudaFood berkolaborasi dengan Dunamis Foundation menggulirkan program "Membangun Karakter dan Kepemimpinan sejak Dini menggunakan Pendekatan Sekolah secara Menyeluruh di Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Bendungan Hilir 12". Program ini didasarkan pada program ‘The Leader in Me’ dari FranklinCovey Education Solution dan telah mulai diimplementasikan di SDSN Benhil 12 sejak 1 Oktober 2011 . Dian Astriana, Head of Corporate Communication & Relations GarudaFood Group, mengatakan “ Hakikatnya, peradaban sebuah bangsa dibangun oleh pengembangan watak dan karakter manusia yang unggul dalam Intellegence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ) dan Adversity Quotient (AQ). GarudaFood, melalui GarudaFood Sehati memandang penting dan mendukung implementasi pendidikan karakter untuk menjaga keseimbangan antara nilai akademis dan akhlak. Dengan demikian siswa akan dididik sesuai karakternya, artinya melihat siswa dari sisi gaya belajar, moral, dan kecerdasan”. Dian juga menambahkan, “Upaya peningkatan profesionalisme para pendidik merupakan satu hal mutlak atau keharusan agar mampu meningkatkan profesionalisme serta melakukan berbagai inovasi. Oleh karena itu, guru layak mendapatkan program-program pelatihan yang tersistem, salah satunya adalah dengan pelatihan ‘The Leader in Me ‘ini”. ‘The Leader in Me’ bertujuan untuk membangun karakter anak didik sejak dini melalui pengembangan karakter kepemimpinan dengan pembentukan budaya sekolah. Para anak didik akan belajar 7 Habits melalui transfer knowledge dari para pendidik -tidak hanya sebagai materi ajar kurikulum, namun juga melalui teladan baik di dalam maupun luar kelas-, serta dari budaya kepemimpinan yang telah diselaraskan dengan sistem dan tradisi, kurikulum, lingkungan fisik hingga lesson plan. Andiral Purnomo, Direktur Dunamis Foundation menyebutkan, "Tantangan dunia pendidikan Indonesia saat ini terletak pada mutu pendidikan dan sangat tergantung pada kualitas manajemen sekolah dan kepemimpinan para pendidiknya." Program The Leader in Me telah terbukti berhasil diterapkan di berbagai sekolah dengan pendekatan menyeluruh (whole-school approach) yang memberikan kesempatan tidak hanya kepada siswa, melainkan juga kepada guru, manajemen sekolah hingga orang tua murid untuk memiliki karakter kepemimpinan melalui prinsip universal 7 Habits. Enam pilar pendukung pendekatan menyeluruh ini termasuk dengan pemberian keteladanan (role-modeling), lingkungan sekolah yang mendukung (environment: lihat-dengar-rasa), materi ajar/kurikulum, cara penyampaian (instruction), hingga sistem dan tradisi kepemimpinan yang diselaraskan dengan visi dan misi sekolah bersangkutan," tambah Andiral. Setelah berhasil diterapkan di 2 sekolah swasta di Indonesia yaitu Sekolah PSKD Mandiri dan SD An Nisa' Tangerang, program The Leader in Me kini terapkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN). Menurut Andiral, SDN mendominasi sekolah dasar di Indonesia namun umumnya memiliki keterbatasan baik tenaga maupun dana dalam pengembangan sekolahnya, termasuk dalam hal pembentukan karakter anak didiknya. SDSN 12 Benhil dipilih karena SDN yang dipimpin oleh Ibu Murliati ini merupakan Sekolah Adiwiyata Mandiri atau lebih dikenal dengan Sekolah Hijau dan telah mampu membangun budaya di lingkungan sekolahnya dengan melibatkan semua komponen sekolah, mulai dari kepala sekolah, para guru, tenaga pendukung sekolah, perwakilan orang tua (komite sekolah), serta tentunya para anak didik. Dengan dipilihnya SDSN 12 Benhil ini untuk menerapkan program The Leader in Me maka diharapkan akan menjadi sekolah model/percontohan pembentukan karakter yang terintegrasi di kalangan sekolah negeri lainnya, harapannya dalam waktu 6 (enam) bulan kedepan transformasi SDSN 12 Benhil dalam mengaplikasikan pembentukan karakter di lingkungan sekolah akan mulai terlihat. Peserta program yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai penerima manfaatnya mulai dari kepala sekolah, para guru, tenaga pendukung sekolah dan perwakilan orang tua dan para anak didik SDSN 12 Bendungan Hilir. -----------------oOo--------------------- Tentang Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang memberikan pelatihan di bidang Pengembangan Kepemimpinan dan Eksekusi, serta memiliki cabang di 147 negara sejak 1992. Di Indonesia, klien-klien Dunamis Organization Services meliputi berbagai sektor industri berskala multinasional, nasional hingga pemerintahan. Dunamis Organization Services juga menyediakan solusi-solusi berkelas internasional di bidang Corporate Culture, Knowledge Management dan Sistem Human Capital. Dunamis Foundation merupakan not-for-profit organization Dunamis yang berfokus pada community development, serta family & education services. Tentang GarudaFood GarudaFood merupakan salah satu perusahaan makanan minuman terdepan di Indonesia. Saat ini GarudaFood telah memimpin pasar pada berbagai kategori, antara lain: merek Garuda untuk kategori kacang, Okky untuk kategori minuman berbasis jelly, Mountea untuk kategori minuman berbasis teh dan Chocolatos untuk kategori wafer stick premium. GarudaFood juga mulai diperhitungkan di kategori biscuit dengan merek Gery dan makanan ringan dengan merek Leo. Untuk pasar global, GarudaFood melebarkan bisnisnya ke lebih dari 30 negara di Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Timur Tengah. Tentang GarudaFood Sehati GarudaFood Sehati merupakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) GarudaFood yang mempunyai misi untuk membawa perubahan yang menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan. Melalui GarudaFood Sehati, GarudaFood terus menjalankan CSR dengan fokus pada 5 (lima) pilar yakni ; pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan, bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun