Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Memetik Melodi Tradisi: Anak Muda Kadungora Garut Jaga Tradisi Kawih Sunda

25 November 2024   16:30 Diperbarui: 25 November 2024   16:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naomi Olivia dan Ketua ACI beserta Pemenang Lomba 1 dan 2/ Foto : Dokumentasi Pribadi

Seni Tradisonal merupakan ciri budaya bangsa yang harus kita jaga agar generasi muda lebih mencintai seni dan budayanya karena itu merupakan jati diri bangsa yang secara tidak langsung akan memperkuat ketahanan negara dan cinta tanah air, oleh karena kita perlu merawat dan menanamkan seni tradisional kepada generasi muda di zaman sekarang ini yang serba canggih dan seolah-olah seni tradisional dianggap kuno atau kolot, padahal itu merupakan warisan budaya tak benda yang perlu kita rawat bersama dengan berbagai cara.

Anak  muda yang berada di kecamatan Kadungora kabupaten Garut berusaha merawat seni taradisional kawih Sunda melalui olah vokal yang diterapkan pada anak tingkat sekolah Dasr (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) dengan cara rutin berlatih di SMPN 1 Kadungora yang diikuti dari beberapa sekolah yang berada di kecamatan Kadungora meliputi SD dan SMP dengan tenaga pengajar ahli dibidangnya. 

Para Peserta Juara Lomaba dari Kadungora Bersama Orang Tua/Foto : Dokumentasi Pribadi
Para Peserta Juara Lomaba dari Kadungora Bersama Orang Tua/Foto : Dokumentasi Pribadi

Dalam satu bulan terakhir tercatat 2 lomba yang diikuti se-Jawa Barat yang berahasil meraih juara dari peserta didiknya dari 1 sampai sampai 3 dalam dua kategori SD dan SMP yang bersaing dengan beberapa sekolah SE-Jawa Barat yang datang dari tiap kabupaten maupun kota, hal ini menunjukan para pemangku seni tradisional di Kadungora masih kuat dalam mempertahankan seni tradisional yang harus tetap supaya tidak tergerus oleh zaman.

Setelah menjuarai  di event Messa AL-Masoem di tingkat sekolah dasar dalam 1 bulan terakhir kemudian kembali mengikuti lomba tingkat Jawa Barat yang bertema "Suara Lembur  : Menenun Harmoni Kasundaan" yang di adakan oleh Kawarsa (Kawih Harmoni Barudak Sunda), Aksi Cinta Indonesia (ACI), Anak Indonesia Berkaraya, Komunitas Narasi Jawa Barat juga didukung oleh Disparbud Jabar, Kadungora kembali menyapu juara lomba dari tingkat yang melombakan dua kategori yaitu SD dan SMP dan Kadungora kembali menyapu dua tersebut dari peringkat 1 sampai tiga.  

Ibnu Habibi dan Syahla Juara 1 dan 2 Kategori Sekolah Dasar Kadungora/ Foto : Dokumentasi Pribadi
Ibnu Habibi dan Syahla Juara 1 dan 2 Kategori Sekolah Dasar Kadungora/ Foto : Dokumentasi Pribadi

Dua kategori yang dimenangkan oleh anak-anak muda dari Kadungora yang berasal dari tiap sekolah yaiitu juara 1 dari SDIT Annisa Kadungora Ibnu Habibi dan Juara 2 Syahla dari SDN Karangmulya 2 Kadungora. Sedangkan untuk kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan juara 2 dan 3 yang berasal dari sekolah yang sama SMPN 1 Kadungora yaitu Elfira Jasmine dan Alika, berarti juara 3 kategori SD juara 1 SMP dipegang oleh sekolah lain di luar Kadungora Garut.

Pertanyaanya mengapa seni tradisi bisa berkembang di zaman serba modern, dan seni tradisi oleh sebagian anak muda dianggap kuno, bahkan malu untuk mendalami seni tradisional?.

Jika melihat cara atau pola mereka untuk memperkuat seni tradisional terutama mereka selalu berlatih kali dalam setiap minggu dan melakukan kegiatan lomba sampai mengikuti acara-acara lainnya yang ada kaitanya dengan seni tradisi dengan tujuan untuk memancing semangat anak-anak dalam berlatih sehingga dalam jiwa mereka akan tertanam kecintaannya secara tidak langsung dan unsur keterpakasaan dalam mencintai seni tradisional dan akan tertanam sampai menginjak dewasa bahkan sampai tua yang akan menduplikasi apa yang mereka dapatkan dengan cara mewariskan ke generasi berikutnya. 

Seni tradisi di zaman sekarang ini amatlah sulit, yang harus diterapkan kepada anak-anak muda yang kadang lebih mencintai budaya luar karena budaya sendiri dianggap kuno, padahal jika kita cermati negara kita kaya dengan seni budaya, dengan bukti banyaknya warga luar Indonesia untuk belajar seni tradisional  Indonesia yang berkembang di setiap daerah dengan ciri khas tiap daerah masing-masing yang kadang kita tidak sadar dengan kekayaan itu, bahkan terlena dengan hal-hal yang tidak mencerminkan budaya Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun