Kekalahan Spanyol di fase grup oleh Jepang di pertandingan terakhir untuk menuju 16 besar menjadi modal betapa tidak mulusnya perjalanan Spanyol untuk menuju babak 16 besar, dengan bukti kalah oleh tim kuda hitam Maroko lewat adu pinalti yang sangat mengecewkan karena tidak ada satu pun algojo tim Spanyol yang bersarang di gawang Maroko, 2 gol diantaranya bisa ditepis oleh penjagawa gawang dan 1 gol tidak mengarah ke gawang, hal ini menjadikan penjaga gawang merupakan kunci dari kemenangan Maroko.
Meskipun tim Spanyol menguasai pertandingan, tetapi permainan agresip tim Maroko tidak kalah menarik dengan mengancam gawang Spanyol melalui serangan balik dimulai babak pertama sampai pertandingan berakhir dengan melewaati perpanjangan waktu 2x15 menit, yang akhirnya berujung melalui adau pinalti karena tidak ada satupun gol bersarang pada kedua tim.
Menit terakhir dibabak tambahan merupakan peluang emas Spanyol, karena gawang Maroko diselamatkan oleh tiang gawang yang akhirnya adu pinalti.Â
Skor 3-0 dalam adu pinalti yang dimenangkan oleh Maroko, sehingga lolos ke perempat final merupakan peran besar penjagawa gawang yang tampil sangat baik di pertandingan ini, mulai babak pertama sampai adu pinalti.
Maroko mengukir sejarah di Piala Dunia 2022 Qatar lolos ke perempat final yang sebelumnya tidak terbayangkan,bahwa Maroko akan tampil baik sehingga mengalahkan mantan juara Piala Dunia, yang tersingkir di babak 16 besar oleh tim yang tidak dijagokan, hal ini menjadikan hasil yang sangat luar biasa bagi tim Maroko yang memiliki skuad  tidak sehebat Spanyol.
Tidak dipungkiri lolosnya tim Maroko adalah peran besar dari penjaga gawang Spanyol yang bisa menggagalkan tendangan Algojo Spanyol, sehingga tak ada satupun bola bersarang di gawangnya, dan terlihat diakhir pertandingan penjaga gawang Maroko menjadi sorotan publik atas kemenangannya atas Spanyol.
Memang Spanyol tidak segarang ketika zamannya Sergio Ramos dan Puyol, tetapi kekalahan atas Maroko sangat menyakitkan, meskipun sebelumnya kalah dengan tim yang tidak dijagokan di babak penyisihan grup, tetapi catatan tersebut merupakan gambaran dari perjalanan tim Spanyol kurang begitu baik dan akhirnya tumbang di babak 16 besar, mengikuti jejak Jerman yang tidak lolos di fase grup untuk kedua kalinya.
Sarabia, Soler, Bosquets merupakan ketiga algojoSpanyol yang gagal membobol gawang Maroko, beda dengan Maroko yang berhasil membobol gawang Spanyol, meskipun Benoun gagal membobol gawang Spanyol, tetapi kegagalan tersebut tidak mempengaruhinya karena tidak ada satu gol pun bersarang di gawang Maroko.
Jika melihat pertandingan antara Spanyol Vs Maroko, pemain Maroko dalam adu pinaltipatut diacungi jempol, selain peran serta sang penjaga gawang Bono juga peran serta penendang pertama Maroko Sabir yang membuat tim Maroko memiliki kepercayaan diri, sebaliknya dengan Spanyol kaki penendang pertama tidak berhasil membobol gawang Maroko, yang menurunkan mental para pemain untuk mengeksekusi bola berikutnya.
Kekalahan Spanyol lewat adu pinalti dengan tidak ada satupun bola yang bersarang di tim Maroko, karena penjaga gawang Maroko sangat gemilang dalam menjaga area gawangnya yang berhasil menyingirkan Spanyol untuk lolos ke babak peremapat final, hal ini menjadi pr besar untuk Spanyol karena yang kedua kalinya kalah oleh tim yang tidak dijagokan yaitu Jepang dan Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar, beda dengan Maroko yang mengukir sejarah lolos ke perempat final meskipun tim tersebut tidak sangat dijagokan, apalagi masuk babak perempat final dan sangat layak Bono yang merupakan penjaga gawang Maroko disebut pahlawan.
