Mohon tunggu...
Dr. Agus Hermanto
Dr. Agus Hermanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Hukum Keluarga Islam

Dr. Agus Hermanto adalah dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Lampung, selain itu juga aktif menulis buku, jurnal, dan opini. Penulis juga aktif di bidang kajian moderasi beragama, gender dan beberapa kajian kontemporer lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fikih Ekologi Aktual; Urgensi Membangun Fikih Ekologi

27 Maret 2023   19:21 Diperbarui: 27 Maret 2023   19:23 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fikih Ekologi Aktual; Urgennya Membangun Konsep Fikih Ekologi
Dr. Agus Hermanto
(Dosen UIN Raden Intan Lampung)

Fikih ekologi menjadi penting untuk dikaji pada dekade ini, terutama di Indonesia, mengapa demikian? Ada beberapa hal yang mendesak harus segeranya membangun fikih ekologi, yaitu; Pertama, kita telah banyak saksikan fenomena-fenomena yang memperihatinkan di negeri kita ini, yaitu hal yang berkaitan tentang pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan melalui kejadian alam di beberapa titik. Kedua, mengingat belum banyak pelopor ekologi yang mengkonsep fikih ekologi dalam bentuk kodifikasi, sebagian telah melaluinya melalui opini, artikel atau media lain selain buku. Ketiga, mengingat bahwa ilmu ekologi masih dianggap belum merupakan disiplin ilmu yang mandiri, sehingga acap kali hanya sebagai bentuk pendekatan dalam suatu permasalahan.

Realitanya banyak kita saksikan fenomena-fenomena alam, seperti terjadinya tsunami, banjir, longsor, badai, luapan lumpur, gunung meletus, gempa bumi, angin beliung, maupun rob.

Jenis-jenis fenomena tersebut di atas menunjukkan bahwa alam semakin tua dan jumlah penduduk di bumi semakin meningkat populasinya. Jika kita tinjau, apabila semua kejadian alam tersebut adalah mutlak takdir Allah sang penguasa alam semesta, maka selesailah sudah tugas manusia sebagai khalifah. Maka perlu kita sisir kembali bahwa sejatinya fenomena alam tersebut terbagi pada dua hal, yaitu; kejadian alam secara internal dan kejadian alam secara eksternal.

Kejadian alam secara internal bahwa Allah menciptakan segala makhluk ini bersifat fana, sehingga dalam waktu dekat ataupun jauh akan mengalami kerusakan, sedangkan secara eksternal bahwa kejadian alam yang terjadi juga mungkin adanya sebab akibat, maksudnya adanya sebab dan kejadian yang telah dilakukan oleh manusia terhadap alam seperti mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan hingga mengakibatkan kejadian alam yang tidak seimbang, hingga terjadi suatu bencana. 

Seperti terjadinya banjir di mana-mana, hal ini tidak lain adalah karena diakibatkan oleh pencemaran lingkungan seperti sampah yang mengendap di beberapa aliran sungai atau selokan, sehingga mampet dan tidak lagi ada hak air untuk mengakhiri.

Seperti halnya kejadian gunung longsor, hal ini akibat dari kejadian pada gunung yang tadinya rindang dan banyak jenis macam tumbuhan dan pohon yang dalam hal ini adalah sebagai pencekram dan pengokoh gunung, karena adanya penggundulan, sehingga terjadi erosi.

Hal lain misalnya terjadi penyulingan atau penyebutan di dasar lautan yang mengakibatkan terjadinya terowongan di dasar lautan yang lama kelamaan menjadi luas hingga terjadi keruntuhan yang mengakibatkan gelombang air laut melonjak dan naik ke daratan.

Fenomena lain misalnya terjadi lumpur yang menguap hingga tidak mampu terbendung, hal ini disebabkan akibat keserakahan manusia yang selalu memanfaatkan alam dan sumberdayanya, hingga terjadilah kejadian alam yang mengerikan.

Maka daripada itu, hadirnya fikih ekologi dan pelopor ekologi sangatlah dibutuhkan, demi kepedulian alam semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun