Mohon tunggu...
Dr. Agus Hermanto
Dr. Agus Hermanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Hukum Keluarga Islam

Dr. Agus Hermanto adalah dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Lampung, selain itu juga aktif menulis buku, jurnal, dan opini. Penulis juga aktif di bidang kajian moderasi beragama, gender dan beberapa kajian kontemporer lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Islam dan Lingkungan Hidup; Penghijauan

7 Februari 2023   16:40 Diperbarui: 7 Februari 2023   16:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Islam dan Lingkungan Hidup; Penghijauan

Penghijauan adalah istilah yang kerap dipakai untuk menunjukkan pada warna dedaunan yang hijau dan kesuburan dari tanaman yang akan memberikan manfaat kepada ekosistem, termasuk manusia. Penghijauan adalah upaya penanaman dan penyegaran kembali pada tanaman atau dedaunan yang dapat ditanam atau sebagai tambal sulam dari tanaman yang telah punah akibat alam secara internal atau akibat perilaku manusia secara eksternal yang sengaja memanfaatkan tanpa adanya pergantian.

Penghijauan atau reboisasi dia lakukan karena banyaknya pohon yang kian hari kian berkurang, hingga kemudian manusia berpikir akan kelangsungan hidup dan kehidupan anak cucu mereka, maka kemudian digerakkan nya hati mereka baik secara individu maupun kebersamaan dalam gerakan.

Kerusakan alam dapat dibagi menjadi dua, pertama, secara internal, yaitu kerusakan alam yang disebabkan karena seluruh ciptaan Tuhan akan musnah, sehingga lamban laun akan mati, hal itu disebabkan karena seluruh ciptaan Allah akan musnah dan tidaklah kekal. Begitu pula alam semesta ini adalah makhluk yang terdiri dari biotik dan antibiotik, semuanya akan musnah dan rusak sebagaimana mestinya, baik dalam waktu cepat maupun lambat.

Kedua, secara eksternal yaitu suatu kejadian alam yang rusak akibat perbuatan manusia secara aktif, misalnya memanfaatkan sumber daya alam secara aktif sebagai kebutuhan, namun hal tersebut dilakukan dengan tanpa mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi,  misalnya pemotongan pohon demi memanfaatkan kayunya untuk berbagai kebutuhan, ataupun seperti pembangunan property yang dengan sengaja di wilayah pegunungan atau sebuah wilayah yang banyak pepohonan, hingga seluruh jenis pohon dihabiskan hingga  menyebabkan longsor, yang jelas, minimal ekosistem yang awalnya telah berjalan secara alami, dengan ditebang semua jenis pohon tersebut hingga menyebabkan perubahan ekosistem baru, awalnya mungkin terdapat hewan, dan jenis mikroba lainnya yang senantiasa hidup dan ber-simbiosis mutualisme hingga kemudian menjadi rusak bahkan punah.

Islam tentunya agama yang senantiasa menjadi rahmat bagi seluruh alam, tidaklah menginginkan kerusakan pada alam, maka Islam senantiasa menjajarkan untuk selalu berbuat kebaikan,  tidak hanya kepada sesama manusia, namun juga kepada seluruh alam, yaitu hewan, tumbuhan dan juga mikroba, bahkan juga dianjurkan untuk merawat seluruh benda yang ada di bumi agar senantiasa lestari dan dapat dinikmati oleh sekalian makhluk ciptaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun