Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jejak Digital Tak Pernah Padam: Refleksi dari Isu Fufufafa dan Pentingnya Literasi Digital

18 Juni 2025   15:54 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi aktivitas menulis di platform digital. (Sumber: Dokumen Pribadi) 

Pendahuluan

Isu lama yang sempat tenggelam kini kembali menyeruak ke permukaan ruang digital Indonesia: Akun anonim bernama Fufufafa yang dahulu aktif di forum Kaskus. Awalnya hanya dianggap sebagai salah satu dari ribuan pengguna anonim di dunia maya, namun seiring waktu jejak digital akun ini kembali diangkat dan menjadi viral karena dikaitkan dengan seorang tokoh publik. 

Fenomena ini mengingatkan kita bahwa di dunia digital, yang tampak usang bisa mendadak relevan kembali terutama jika menyentuh ranah moral, hukum, dan kepemimpinan.  

Apakah tuduhan tersebut benar atau tidak, bukanlah fokus tulisan ini. Namun fenomena ini menyadarkan kita semua bahwa jejak digital tidak pernah benar-benar hilang, dan betapa pentingnya literasi digital di era serba daring.

Jejak Digital: Tersimpan Lebih Lama dari yang Kita Sangka

Semua komentar, unggahan, dan reaksi yang kita lakukan di ruang digital pada dasarnya meninggalkan jejak. Bahkan akun anonim sekalipun tidak sepenuhnya aman dari pelacakan. 

Di masa lalu banyak pengguna internet mungkin merasa dunia maya adalah ruang bermain bebas, di mana apa pun boleh diucapkan tanpa konsekuensi. Namun kini realitasnya berubah, jejak digital bisa muncul kembali bertahun-tahun kemudian dan berdampak pada reputasi, kredibilitas, bahkan karier seseorang.

Dalam konteks Fufufafa yang menjadi sorotan adalah isi komentarnya yang dinilai ofensif dan tidak etis, juga bagaimana masyarakat merespons dengan membongkar, mengarsipkan, hingga menelusuri identitas di balik akun tersebut. 

Semua itu terjadi karena jejak digital yang tersimpan rapi, bahkan saat penggunanya sendiri mungkin sudah lupa pernah menuliskannya.

Etika dan Tanggung Jawab di Dunia Maya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun