Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebersamaan di Tengah Sibuknya Kota: Catatan dari Pos Ronda Malam Minggu

15 Juni 2025   02:03 Diperbarui: 15 Juni 2025   02:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: (Sumber: Hasil AI, diedit oleh penulis untuk keperluan visualisasi ronda malam) 

Pendahuluan 

Malam ini Sabtu 14 Juni 2025, seperti malam-malam minggu sebelumnya, saya kembali bersiap menjelang pukul 12 malam menuju pos ronda di kompleks perumahan kami. Sekilas kegiatan ini terdengar biasa saja, hanya ronda malam seminggu sekali. Tapi ada semacam rasa rindu dan semangat yang berbeda setiap kali malam itu tiba, di balik rutinitas itu tersimpan kehangatan yang langka: kebersamaan yang tumbuh tanpa paksaan, silaturahmi yang hidup tanpa undangan resmi.

Foto Suasana di Pos Ronda (Sumber: Dokumen Dadang/Warga)
Foto Suasana di Pos Ronda (Sumber: Dokumen Dadang/Warga)

Kami masih menghidupkan tradisi siskamling (ronda malam) meski hanya seminggu sekali. Mungkin bagi sebagian orang, kegiatan ini dianggap usang di tengah zaman serba digital dan sudah adanya petugas keamanan resmi. 

Tradisi ini menjadi ruang temu, ruang tukar cerita, dan ruang silaturahmi yang semakin langka. Kami tetap menjalankan ronda malam setiap malam minggu bukan semata untuk berjaga, tapi untuk menjaga hal yang lebih penting: hubungan antarwarga.

Teh Panas, Kopi, dan Martabak

Foto Teh Panas Ronda Malam (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto Teh Panas Ronda Malam (Sumber: Dokumen Pribadi)

Suasana pos ronda kami tidak formal. Obrolan ringan, tawa lepas, dan hidangan sederhana seperti teh panas, kopi hitam, atau jajanan kecil hasil swadaya menghiasi malam kami. Duduk lesehan, bersarung atau bercelana santai, kami mengobrol soal isu-isu sekitar: dari harga sembako, cuaca yang tak menentu, sampai kebijakan RT.

Karena mayoritas warga adalah pekerja. Tak masalah jika malam minggu ada yang tak bisa hadir karena sedang keluar kota atau berlibur semua saling maklum dan tetap merasa bagian dari komunitas kecil ini. 

Warga yang bisa datang, ya datang. Yang sedang bepergian, dimaklumi. Tidak hadir bukan berarti tidak peduli. Justru dari sinilah kami saling memahami kesibukan dan ritme hidup masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun