Mohon tunggu...
Agus Ferdinand
Agus Ferdinand Mohon Tunggu... profesional -

Tertarik dengan sains, sejarah, peta, membaca, dan jalan2

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia dan Arus Dagang Asia Pasifik terkait Terusan Kra

26 Maret 2017   22:50 Diperbarui: 27 Maret 2017   07:00 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : pribadi dengan sumber-sumber tercantum)

“Semua akan terlihat jelas dengan peta”
Begitulah prinsip yang sering saya pegang, khususnya dalam upaya memahami dinamika Bumi dan isinya. Karena itu saat berita dan artikel tentang rencana Terusan Kra di Thailand menyeruak kembali beberapa minggu terakhir, saya otomatis berpikir apakah ada peta yang menggambarkan jalur-jalur perdagangan laut Asia Pasifik? Kalau ada, peta semacam itu sedikit banyak akan memberi gambaran awal tentang pengaruh Terusan Kra terhadap Indonesia. Untungnya saya teringat salah satu koleksi majalah National Geographic edisi khusus “Detak Bumi” terbitan 2010. Di situ ada dua peta tematik, yaitu peta lalu-lintas perdagangan laut dan peta kepadatan penduduk. 

Saya berpikir kenapa dua peta yang terpisah ini tidak digabung saja. Setelah kedua peta digabung dan di-overlay dengan perangkat lunak pengolah gambar, saya mencari informasi terbaru tentang daftar pelabuhan-pelabuhan dagang/peti kemas tersibuk di dunia. Data akhirnya didapat di Wikipedia yang menyadur dari AAPA World Port Rankings tahun 2015. Dari data ini, saya berinisiatif menambahkan informasi grafis lokasi pelabuhan-pelabuhan tadi pada peta yang telah saya gabungkan sebelumnya. Berikut link tentang daftar pelabuhan tersibuk di dunia,

https://en.wikipedia.org/wi…/List_of_busiest_container_ports

Adapun artikel-artikel lokal tentang Terusan Kra beberapa bisa dibaca pada link dibawah ini,

http://www.kompasiana.com/…/mengenal-terusan-kra-jangkar-pe…

http://www.kompasiana.com/…/terusan-kra-thailand-tidak-akan…

Secara ringkas, Terusan Kra adalah rencana untuk memotong celah tersempit Semenanjung Malaya selebar kira-kira 100 kilometer (lihat peta). Pemotongan ini selanjutnya akan menjadi jalan pintas (shortcut) kapal-kapal dari utara Samudera Hindia menuju Asia Timur (Cina, Jepang, Korea) dan sebaliknya. Kapal-kapal tadi tidak perlu lagi berputar melewati Selat Malaka dan Singapura. Konon penghematan ini akan memangkas jarak tempuh sebesar hampir 2000 kilometer, dan tiap 100.000 ton kargo akan ada penghematan biaya sebesar US$ 300.000. Dampak lain yang tidak kalah besar pasti akan dialami oleh tiga pelabuhan besar di Selat Malaka: Pelabuhan Singapura, Pelabuhan Klang, dan Pelabuhan Johor. Apalagi bagi Pelabuhan Singapura yang merupakan pelabuhan kontainer tersibuk nomor 2 di dunia (lihat peta). 

Lalu apakah benar keberadaan Terusan Kra akan berpengaruh banyak terhadap ekonomi Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini secara lengkap tentu butuh banyak kajian-kajian mendalam tentang ekonomi-politik-sosial, dan tulisan ini pastinya tidak membahas sedalam ini. Tulisan saya hanya mengajak untuk membaca fenomena dengan peta secara kualitatif. Oleh karena itu, dengan melihat peta di atas ada beberapa poin yang muncul. Berikut poin-poinnya :

1) Pertama-tama, mengapa saya menggabungkan peta lalu-lintas laut dengan peta kepadatan penduduk? Jawabannya sederhana. Kepadatan penduduk adalah salah satu faktor utama kemampuan produksi dan konsumsi suatu negara. Dan faktor produksi/konsumsi tadi tentu harus difasilitasi dengan keberadaan pelabuhan laut/sungai yang mumpuni untuk mewadahi arus barang dan kontainer (ekspor-impor). Di era global saat ini memang hampir tidak ada negara yang swa-produsen dan swa-konsumen. Setiap negara selalu membutuhkan negara lainnya.

2) Kalau melihat dari peta, 9 dari 10 pelabuhan tersibuk di dunia ada di Asia Timur. Dari dari 9 pelabuhan tadi, 7 diantaranya berada di negara Cina. Bahkan peringkat 1 ditempati oleh pelabuhan Shanghai. Wajar saja karena negara Tirai Bambu adalah negara produsen terbesar di dunia sekaligus negara konsumen terbesar nomor 2 setelah Amerika Serikat (Sumber : CIA World Fact Book)

3) Kombinasi ekspor-impor yang masif antara Cina-Jepang-Korea dan AS menjadikan jalur perdangangan Samudera Pasifik (Trans Pasifik) menjadi salah satu jalur perdagangan laut tersibuk di dunia bersama jalur Trans Atlantik antara AS dan Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun