Mohon tunggu...
Agus Adi Barbara
Agus Adi Barbara Mohon Tunggu... -

Hidup adalah pilihan, pilihlah dengan benar

Selanjutnya

Tutup

Politik

8 Alasan Kenapa Puan Maharani (Harus) Dipertahankan

17 Juli 2017   15:40 Diperbarui: 18 Juli 2017   11:34 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan mencuatnya isu reshuffleJilid III yang berhembus kencang beberapa hari terakhir ini, banyak pihak kemudian membaca dan menganalisa siapa-siapa saja yang akan tergeser, atau mungkin tercopot, dari posisinya sebagai menteri pada Kabinet Kerja Jokowi-JK. Kemudian, entah darimana asalnya, muncullah nama-nama menteri yang konon akan diganti oleh Presiden Jokowi, atau yang tidak akan pernah diganti. Benar atau tidaknya nama-nama itu, baiknya tunggu keputusan Presiden saja.

Hal menarik selalu terjadi, secara khusus, untuk nama Puan Maharani yang sedari awal tetap anteng sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Selalu disebut sebagai sosok yang pas untuk diganti, tapi nyatanya tak pernah diganti-ganti. Boleh saja berbagai asumsi berkembang sedemikian rupa, tapi tidak boleh menafikan, bahwa sosok Puan Maharani ternyata luar biasa.

Lalu kenapa Puan Maharani selalu selamat dari reshuffle?

Beberapa alasan ini, dari yang paling serius sampai yang tidak serius, mungkin bisa membantu.

Pertama, karena Puan Maharani itu perempuan? Hah, hanya karena dia perempuan? Betul. Coba perhatikan nama-nama menteri yang perempuan lainnya di Kabinet Jokowi-JK? Nama mana yang paling pas dengan Puan Maharani yang peremPUAN? Mungkin, karena fenomena cocokologi dengan deretan angka cantik sedang trendsekarang, Jokowi tetap keukeuhmemaksakan Puan Maharani untuk menjadi salah satu menteri peremPUAN. Coba kalau Puan Maharani dicopot, gaklucu kalau diganti Menteri Peremsrimul, Peremmuluk, atau Peremfifah.

Kedua, karena Puan Maharani itu representasi perempuan yang dapat tampil lemah lembut dan santun, tapi mampu lantang ketika berorasi. Itulah kenapa tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental dibebankan kepadanya, yaitu untuk menunjukkan kemampuan sekaligus mengangkat harkat dan martabat perempuan; sebagai Menko perempuan, dan termuda. Mendapatkan rekor dari MURI.

Ketiga, ini agak serius, bahwa posisi Puan Maharani dalam politik, dan secara kepartaian, mempunyai nilai tawar yang tinggi. Bukan saja karena pengalaman politiknya tinggi, tapi ketika Puan Maharani disingkirkan, dimungkinkan akan menambah kegaduhan yang tidak dibutuhkan. Negara, yang akhir-akhir ini sudah terlalu sibuk dengan berbagai kegaduhan, tidak mau ambil risiko dengan menciptakan kegaduhan-kegaduhan lainnya. Toh, kinerja Puan Maharani selama ini baik-baik saja.

Keempat, ini lumayan serius, bahwa Puan Maharani memiliki kemamPUAN untuk melaksanakan tugas dan amanah dari Presiden. Puan Maharani bekerja dan berprestasi. Berita-berita ngawuryang selama ini viral, hanyalah permainan dari lawan politik yang kebetulan ditugaskan untuk ngocehkarena menjadi oposan. Coba lihat berita-berita tentang Puan Maharani; saat mengetikkan keyword Puan Maharani, yang muncul adalah berita-berita tak jelas dengan sumber-sumber murahan. Anehnya, itu bertahan di tangga google search. Bisa saja merubah "peta SEO"nya dengan berbagai cara, tapi apa gunanya? Yang penting Puan Maharani bekerja.

Kelima, ini serius, bahwa Puan Maharani itu bekerja. Ia menjadi "pangawal" utama kebijakan pemerintah, karena mampu menerjemahkan kemauan dan instruksi Presiden dengan baik. Puan Maharani kerap mewakili Presiden, dan mendampinginya ketika kunjungan untuk sekalian membagi-bagikan "kartu sakti" yang menjadi andalan pemerintah. Keberhasilan penyebaran kartu tersebut, tentu tak bisa dilepaskan dari peran Puan Maharani.

Keenam, serius lagi, bahwa Puan Maharani memiliki kemampuan koordinasi yang baik sehingga Kementerian-kementerian yang berada di bawah garis koordinasinya bisa bekerja dengan baik. Puan Maharani, sebagai politisi muda berpengalaman, terutama ketika melakukan lobi-lobi politik ketika masih menjadi Ketua Fraksi di DPR RI, mampu melakukan koordinasi yang cantik, sehingga Kementerian Teknis di bawahnya mendapatkan banyak apresiasi dari pemerintah.

Ketujuh, masih serius, bahwa Puan Maharani dalam memimpin Kemenko PMK telah melakukan banyak kerja prestatif, diantaranya angka kesenjangan turun, angka kesejahteraan dalam konteks pendidikan dan kesehatan meningkat, angka kemiskinan dan pengangguran turun, sementara angka IPM meningkat. Artinya, kerja yang dilakukan Puan Maharani itu ada hasilnya. Ada nilai dan angkanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun