Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Penyuka Nasi Kucing

28 November 2021   12:05 Diperbarui: 28 November 2021   12:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daniella Salah Satu Penjual Angkringan Nasi Kucing di Klaten | Sumber : Tribunbews.com

Nasi kucing adalah nasi yang porsinya kecil, kira-kira sepertiga ukuran porsi normal. Lauknya yang jelas enggak ada kaitannya sama kucing, biasanya tempe kering yang dipotong kecil, mie kuning atau ikan teri, di bungkus dengan daun pisang dibagian dalam, dan kertas koran atau kertas minyak di bagian luar. Ada juga kombinasi lauk yang lain misal ikan teri, yang bikin istimewa adalah sambelnya, hemm sedap banget. Supaya lebih syahdu jangan lupa sebagai pelengkap lauk, bisa ditambahkan aneka gorengan seperti bakwan sayur dan mindoan. Kalau ada uang lebih aneka sate seperti sate usus dan sate jeroan layak untuk dicoba. Soal minum bisa menyesuaikan dengan kondisi, kalau pas lagi terang minum  es teh itu worth it, kalau pas lagi hujan minum teh hangat atau jeruk hangat juga cocok, pokoknya dijamin bikin nagih.


Nasi kucing satu porsi seharga 2.000 rupiah, es teh 2.000 rupiah, sate usus 1.500 rupiah bisa nambahi gorengan misal bakwan atau mindoan 1 buah seharga 500 rupiah. Dengan uang 6000 rupiah saja, sudah cukup untuk menggajal perut  saat lapar di malam hari. Tapi itu harga di warung penjual nasi kucing langgananku, kalau di tempat lain kurang lebihnya sama, kalau toh ada selisih pasti tidak seberapa. 


Lokasinya mudah terjangkau, hampir disepanjang jalan besar yang saya lewati saat pulang kantor terdapat warung tenda atau angkringan, tempat penjual nasi kucing menjajakan dagangannya. Meskipun identik dengan makanan rakyat jelata dan kaum misqueen, bagiku tak masalah, toh rasanya enak dan maknyuss.


Gak apa-apalah gak bisa merasakan makanan di mall-mall yang besar, yang katanya khusus kaum elit pemuja hedon itu. Sudah bisa makan nasi kucing di pinggir jalan saja bagiku sudah cukup, saya syukuri dan sudah bikin happy. Tapi jangan gampang merehkan penjual nasi kucing yang dianggap jorok dan tidak berkelas. Saya mendapatkan informasi, penjual nasi kucing yang ramai omsetnya bisa mencapai puluhan juta rupiah, lebih gede dari omset kafe kekinian yang sepi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun