Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Utang yang Produktif

22 November 2021   09:09 Diperbarui: 22 November 2021   23:59 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Koleksi Pribadi

Saya tidak alergi dengan yang namanya utang, tapi dengan syarat harus produktif. Seingatku saya cuma pernah berhutang sekali ke sebuah lembaga finace, itupun karena terpaksa. Sebab saat itu memang lagi butuh banget sepeda motor untuk mobilitas, terutama untuk berangkat dan pulang kerja. Saya cari yang tenornya paling pendek yaitu 6 kali, biar cepat selesai dan gak kepikiran sama utang.

Utang yang produktif itu yang seperti apa? utang yang menghasilkan nilai tambah. Ringkasnya utang yang dilakukan punya nilai manfaat dan tidak malah menjadikan beban hidup semakin berat. Jika berutang hanya sebatas menuruti keinginan, dan sekedar meningkatkan level gaya hidup, lalu buat apa, unfaedah namanya.

Yang produktif itu seperti apa misal berutang untuk membeli PC atau laptop, sebab pekerjaannya sangat bergantung dengan perangkat tersebut. Terlebih lagi, jika tidak mempunyainya  pekerjaan akan tersendat dan gak sesuai deadline. 

Contoh lain adalah berutang untuk membeli smartphone karena punya usaha olshop. Dan smartphone tesebut memang secara fungsional membantu untuk meningkatkan pemasaran produknya. 

Baik PC/Laptop maupun smartphone harus sesuai, dengan spesifikasi dan manfaat yang dibutuhkan, tidak perlu spesifikasi yang berlebihan dan fanatik dengan merk yang branded.

Bagaimana kalau berutang untuk usaha? Boleh asal perhitungannya tepat. Pastikan dulu buat perencanaan yang matang, hitung dengan cermat seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha. 

Utamakan menggunakan modal sendiri dan kekurangannya baru boleh berhutang. Kalkulasi dengan benar, pastikan estimasi profit tiap bulan lebih besar dari suku bunga kredit yang harus dibayar tiap bulan. 

Ingat suku bunga kreditnya bukan nilai angsurannya. Cari pemberi pinjaman yang nilai bunga kreditnya paling rendah. Paling penting sebenarnya menghitung resiko kerugian, seandainya tidak mampu untuk membayar angsuran. Jangan sampai auto miskin gegara, agunan yang digunakan sebagai jaminan berpindah tangan.

Kalau berhutang untuk membeli aset misal tanah atau properti? sama juga rumusan dengan yang di atas. Perhitungannya harus matang, besar nilai kenaikan aset yang dibeli harus lebih besar dari nilai suku bunga kreditnya. 

Kalau berupa tanah bisa dengan menganalisis NJOP tanah 5 tahun terakhir. Kalau berupa properti yang produktif misal apartemen atau kosan, pastikan nilai estimasi penghasilannya diatas suku bunga kredit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun