Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Ekosistem Tertutup

9 Desember 2018   17:22 Diperbarui: 9 Desember 2018   17:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebuah perusahaan besar jika mau bertahan dan berkembang harus mampu menjaga volume  penjualan produk dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menerapkan ekosistem tertutup.

Ekosistem tertutup dibangun dengan maksud memaksa secara halus pelanggan untuk loyal pada produk mereka, tujuan lain adalah sebagai antisipasi jika salah satu produk mengalami penurunan jumlah pelanggan maka akan tertutupi oleh produk yang lain.

Sebagai contoh Google sebagai salah satu perusahaan IT terbesar di dunia telah menerapkan strategi tersebut. Pengguna smartphone berbasis android dipaksa untuk menggunakan email bawaannya yaitu gmail, hal serupa diterapkan untuk aktivasi di Youtube dan Google Drive.  OS android digunakan secara maksimal supaya semua produk turunan google secara otomatis juga digunakan Browser Chrome, Google Maps dan search engine google itu sendiri.

Microsoft sendiri dengan jitu juga mampu membatasi kompetitornya dengan penerapan ekosistem yang tertutup. Hanya AMD yang mampu jadi kompetitor chip processor miliknya yaitu Intel. Dan hanya Mac OS yang mampu  jadi pesaing Windows untuk urusan OS sementara OS berbasis Open source hanya stagnan.

Saat Facebook telah mampu mengakusisi Instagram dan Whattaps bisa dibayangkan berapa besarnya dominasinya perusahaan tersebut di ranah Sosmed dan Instant message. Yang paling ekstrim adalah Apple perusahaan tersebut benar-benar sangat tertutup dalam pengembangan produknya. Mac OS hanya bisa dijalankan di PC, Macbook dan smartphone milik Apple. 

Pelanggan Apple dipaksa punya id-apple, membeli produk dari Appstore,  beli buku di Apple bookstore dan beli MP3 di ITunes. Tahukan sekarang mengapa harga Apple mahal banget karena semua produknya dibuat eksklusif hanya untuk pelanggan Apple bukan untuk yang lain.

Itulah mengapa perusahaan besar diatas sulit untuk disaingi dan bisa tetap eksis. Berbagai cara telah dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan. Dengan penerapan ekosistem yang tertutup dan memberi variasi produk yang beragam. Saat pengguna Browser Internet eksplore turun drastis dan OS mereka banyak yang dibajak tetap saja Microsoft kokoh berdiri. Atau bagaimana Google mampu mendapat keuntungan, padahal pelanggan android tidak terbebani oleh biaya lisensi, sebab yang disasar oleh Google adalah pengiklan dengan senjata andalan mereka Playstore dan YouTube.

Bahkan dinegara paling liberal dimana perusahaan diatas berasal tetap saja sistem monopoli modern masih bisa diterapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun