Mohon tunggu...
Agus Susanto
Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Tak Perlu Sempurna Untuk Menjadi Manusia

Instruktur Komputer Facebook : facebook.com/agusmaxi. Twitter : @aguscedar. Instagram : @aguscedar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Siapapun Presidennya Sama Saja

27 Agustus 2018   21:43 Diperbarui: 27 Agustus 2018   21:59 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebenarnya siapapun Presiden Indonesia sekarang hasilnya tidak akan jauh beda, mengapa?

1. Indonesia menganut sistem pemerintahan separation of power yang diimplementasikan dalam trias politika dimana kekuasaan dibagi menjadi 3 yaitu: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Presiden adalah bagian dari kekuasaan eksekutif sehingga kekuasaannya juga terbatas.

2. Siapapun Presidennya harus tunduk Pada amandemen UUD 1945, UU dan Kepres. Untuk mengajukan amandemen UUD dan Perpu itu tidaklah mudah butuh waktu dan dukungan dari parlemen.

3. Defisit neraca berjalan dikarenakan tidak imbangnya sumber pendapatan negara dan pengeluaran dalam APBN

4. Belanja Rutin dalam APBN seperti Gaji PNS, Gaji DPR dan lembaga negara lainnya, remunerasi, tunjangan pegawai dan lain-lain akan tetap menjadi tanggungan dan wajib diberikan karena ini perintah undang-undang

5. Kenaikan Gaji berkala menyesuaikan inflasi dan kebutuhan lainnya tidak bisa diabaikan

6. Ruang fiskal yang sempit dalam postur anggaran APBN membuat siapapun Presidennya akan kesulitan mengelola anggaran yang match dengan program kerjanya.

7. Warisan  hutang dari masa lalu yang jatuh tempo tetap harus di bayarkan sebagai konsekuensi dari kesepakatan hutang dimasa lalu.

8. Resiko sistem politik multi partai, ya siapapun presidennya pasti akan mengakomodir kepentingan partai, jika ingin pemerintahannya stabil dan mendapatkan dukungan dari parlemen.

9. Calon pemimpin di level nasional adalah orang yang sudah terfilter dari bawah, otomatis mereka adalah orang pilihan. Untuk menjadi Ketua OSIS saja adalah mereka yang dianggap paling mampu dan berkualitas diantara siswa lainnya, apalagi untuk menjadi presiden so pasti adalah orang terbaik diantara yang terbaik.

Jadi sekarang sudah bisa dipahami kalau wajah Indonesia tidak akan jauh berbeda siapapun presidennya. Lebih baik  masing-masing kita fokus mengerjakan tugas dan berkontribusi sesuai porsinya, demi kemajuan negeri yang kita cintai ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun