Mohon tunggu...
Agus BudiPrasetya
Agus BudiPrasetya Mohon Tunggu... Lainnya - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Membangun sebuah bangsa adalah membangun sebuah peradapan dan, membangun generasi yang bijak dan jujur. Bersama pancasila memajukan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindak Tutur Direktif Dalam Novel Kolase Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari (Kajian Pragmatik)

27 Juni 2022   03:42 Diperbarui: 28 Juni 2022   23:05 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan identitas manusia dengan lingkungannya. Bahasa merupakan unsur manusia yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi dengan orang lain. Secara otomatis, manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya melalui bahasa. Ketika berkomunikasi, orang secara langsung atau tidak langsung menyampaikan informasi yang telah diperolehnya berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan dan emosi.

Tindak tutur membentuk dasar analisis topik pragmatik. Pragmatik adalah studi tentang bagaimana bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan menekankan bahwa pragmatik tidak memeriksa struktur bahasa secara internal, seperti tata bahasa, melainkan secara eksternal, yaitu bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi yang berhasil terjadi ketika ada kesepahaman antara pembicara dan lawan bicara atau dengan kata lain pembicara dapat memahami maksud pembicaraan (Nadar, 2008: 4). Dalam pragmatik, konteks sangatlah penting. Hal ini ditegaskan oleh Wijana (dalam Nadar, 2008:4) yang berpendapat bahwa pragmatik menguji makna kontekstual. Konteks ini diartikan sebagai pemahaman dasar penutur atau lawan tutur sehingga lawan tutur dapat menginterpretasikan apa yang dimaksud penutur ketika melakukan tuturan tertentu (Nadar, 2008:6). Dengan demikian, makna yang dipelajari oleh pragmatik adalah makna yang berkaitan dengan konteks atau dengan kata lain mengkaji maksud penutur untuk memahami maksud lawan bicaranya.

Di dalam penelitian ini, penulis mengambil tuturan yang terjadi pada dialog di dalam novel Konspirasi Alam Semesta karena di dalamnya terdapat banyak tuturan direktif yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Dengan adanya beragam tuturan direktif yang ada pada novel Konspirasi Alam Semesta ini memudahkan penulis untuk mengidentifikasi tindak tutur terkait. Berikut ini contoh tindak tutur direktif dalam percakapan novel Konspirasi Alam Semesta.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Mengajak

(Data 1)

Juang: "Saya ingin mengajak kamu ke suatu tempat." Juang akhirnya memberanikan diri mengetik kalimat tersebut. setelah hampir satu bulan berkenalan dengan Ana.

Ana: "Ke mana?" tanya gadis itu.

Juang: "Melihat senja," balasnya cepat. (KAS, 2017: 20)

Fungsi tuturan di atas yang mengajak Ana kepada Juang dituturkan dengan menggunakan kalimat keterangan yang ditandai dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat tersebut untuk menginformasikan atau mengajak sesuatu/hal seperti pada percakapan di atas yang bahwa Juang mengajak Ana untuk Pergi kesuatu tempat bersamasama.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Bertanya,

(Data 2)

Ana: "Kenapa kamu suka senja?"

Juang: "Kenapa harus enggak?" (KAS, 2017: 20)

Kalimat tanya tersebut termasuk kalimat tanya yang merupakan pertanyaan untuk meminta informasi. Informasi yang diminta bisa berupa tempat, waktu, orang, hal, cara, alasan ataupun benda. Fungsi tuturan di atas Ana bertanya kepada Juang dituturkan dengan menggunakan kalimat tanya yang ditandai dengan penggunaan tanda tanya diakhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat untuk menanyakan sesuatu/hal yang sesuai dengan apa yang terkandung dalam suatu kalimat seperti pada percakapan di atas, Ana yang menanyakan kepada Juang tentang senja.

(Data 3)

Juang: "Apa perlu kamu membohongi hatimu sendiri?"

Ana: "Maksud kamu?" Ana mengernyitkan dahi.

Juang: "Dengan kita ada di sini, kamu tahu maksud saya apa."

Ana: "Kamu delusional. Aku ikut kamu murni karena ingin lihat senja."

Juang: "Kamu bilang sama pacarmu kalau kita bakal pergi berdua?" (KAS, 2017: 26)

Kalimat tanya tersebut termasuk kalimat tanya yang merupakan pertanyaan untuk meminta informasi. Informasi yang diminta bisa berupa tempat, waktu, orang, hal, cara, alasan ataupun benda. Fungsi tuturan di atas Juang bertanya kepada Ana dituturkan dengan menggunakan kalimat tanya yang ditandai dengan penggunaan tanda tanya diakhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat untuk menanyakan sesuatu/hal yang sesuai dengan apa yang terkandung dalam suatu kalimat seperti pada percakapan di atas, Juang yang menanyakan kepada Ana tentang mengenai apa pacar ana mengetahui jika mereka keluar bersama.

(Data 4)

Ana: "Aku baru tahu kalau ada taman hiburan di sini." komentar Ana seraya menaruh helm seberes sepeda. motor terparkir manis.

Juang: "Kurang terkenal. Tapi, saya pribadi suka taman ini. Enggak riuh dan harganya manusiawi." Juang lantas berjalan diikuti sang gadis. (KAS, 2017: 24)

Kalimat tanya tersebut termasuk kalimat tanya yang merupakan pertanyaan untuk meminta informasi. Informasi yang diminta berupa tempat, waktu, orang, hal, cara, alasan ataupun benda. Fungsi tuturan di atas Ana bertanya kepada Juang dituturkan dengan menggunakan kalimat tanya yang ditandai dengan penggunaan tanda tanya diakhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat untuk menanyakan sesuatu/hal yang sesuai dengan apa yang terkandung dalam suatu kalimat seperti pada percakapan di atas, Ana yang menanyakan kepada Juang tentang taman hiburan yang belum diketahui Ana.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Menasihati

(Data 5)

Ana: "Bukannya senja cuma membawa kita menuju kegelapan?"

Juang: "Senja memang membawa kita menuju kegelapan. Tapi, kalau kita tahu cara bersyukur, banyak bintang dalam gelap yang menunggu untuk kita nikmati." Entah mengutip dari mana, mungkin Juang pernah mendengar kata-kata itu dari sebuah film.

Ana: "Jawaban yang cukup bagus, biarpun agak klise. Oke, aku mau. Eh, tapi ini bukan kencan lho, ya." (KAS, 2017: 20-21)

Fungsi tuturan di atas Juang menasehati kepada Ana dituturkan dengan menggunakan kalimat keterangan yang ditandai dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat tersebut untuk menginformasikan atau menasihati sesuatu/hal seperti pada percakapan di atas yang bahwa Juang menasehati Ana jika ada hal indah setelah senja selain kegelapan.

(Data 6)

Ana: "Hidup enggak sesederhana itu."

Juang: "Hidup ini sederhana, manusianya saja yang rumit."

Ana: "Aku yakin kamu bisa bikin orang yang kamu sayangi bahagia. Kamu cuma hadir di waktu yang salah." (KAS, 2017: 26-27)

Fungsi tuturan di atas Juang menasehati kepada Ana dituturkan dengan menggunakan kalimat keterangan yang ditandai dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat tersebut untuk menginformasikan atau menasehati sesuatu/hal seperti pada percakapan di atas yang bahwa Juang menasehati Ana jika masalah hidup itu tidak serumit apa yang dipikirkan orang, masalah tersebut tergantung bagaimana kita menanggapi masalah yang terjadi.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Membolehkan

(Data 7)

Ana: "Pa, aku berangkat dulu." Ana mencium tangan ayahnya.

Bapak Ana: "Jangan pulang terlalu malam" balas Bapak Berkumis Lebat kemudian menatap tajam ke arah Juang, siap melumatnya jadi perkedel seumpama anak sematawayangnya dikembalikan terlambat. (KAS, 2017: 22)

Fungsi tuturan di atas Bapak Ana membolehkan kepada Ana dituturkan dengan menggunakan kalimat keterangan yang ditandai dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat tersebut untuk menginformasikan atau memperbolehkan sesuatu/hal seperti pada percakapan di atas yang bahwa Bapak Ana membolehkan Ana untuk keluar bersama Juang asal tidak pulang malam.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Perintah

(Data 8)

Dude: "Tak usah, ambil saja," ujar Dude.

Ana: "Tapi...."

Dude: "Ah, bawa saja. Toh, Juang mau kasih aku nomor telepon seseorang. Jadi, sudah pasti aku bakal utang budi," ucap pria gimbal itu sembari mengedipkan satu mata ke arah Juang. (KAS, 2017: 23)

Fungsi tuturan di atas Dude memerintah kepada Ana dituturkan dengan menggunakan kalimat keterangan yang ditandai dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Tujuan penggunaan kalimat tersebut untuk menginformasikan atau memerintah sesuatu/hal seperti pada percakapan di atas yang bahwa Dude memerintah Ana untuk membawa buku untuk Ana pulang.

  • Modus Kalimat pada Tindak Tutur Melarang

(Data 9)

Ana: "Jangan curi udaraku!" Ana merengut.

Juang mengangguk paham, walau masih melongo. (KAS, 2017: 24)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun