Mohon tunggu...
Agus BudiPrasetya
Agus BudiPrasetya Mohon Tunggu... Lainnya - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Membangun sebuah bangsa adalah membangun sebuah peradapan dan, membangun generasi yang bijak dan jujur. Bersama pancasila memajukan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguatan Nilai Pancasila di Tengah Memudarnya Moral di Kalangan Remaja

30 Oktober 2020   23:22 Diperbarui: 8 Januari 2021   13:19 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a


 Penguatan Nilai Pancasila di Tengah Memudarnya Moral di Kalangan Remaja


Oleh:


Ira Alia Maerani, Agus Budi Prasetya

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan beberapa  kecenderungan filosofis falsafah,

Sesuai dengan pengertian ideologi di atas, dalam kedudukan sebagai dasar, atau falsafah, atau ideologi, Pancasila merupakan suatu system nilai yang layak dan dapat digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara Indonesia

Sebagai falsafah atau ideologi negara Indonesia, Pancasila bukan sebuah ideologi impor dari bangsa lain, juga bukan sebuah hasil konstruksi ide satu orang, melainkan sebuah hasil penggalian oleh Sukarno atas nilai kebudayaan masyarakat Nusantara yang kemudian dirumuskan dan disepakati bersama oleh para pendiri bangsa.

Pancasila lahir sebagai ideologi bangsa adalah pilihan yang terbaik karena kandungan dasarnya yang berawal dari kitap Negarakertagama yang mengandung arti luas bagi bangsa ini yaitu “walaupun berbeda tetapi tetap satu jua”.

Namun , melihat akhir-akhir ini nilai pancasila sudah mulai terabaikan oleh masyarakat terutama dari kalangan generasi muda.

Pancasila yang sebagaimana mestinya menjadi Pandangan Hidup, Dasar Negara, Pemersatu Bangsa, sekarang hampir tidak ada artinya lagi.

Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya kejadian dan peristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Mereka seolah-olah lupa bahwa jati diri Bangsa Indonesia adalah Pancasila dan  melupakan adat ketimuran yang kita miliki yaitu Negara yang menjunjung tinggi moral dan adat kesopanan.

Para kaum muda yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, malah  melakukan  hal yang bertentangan  dengan nilai pancasila.Penyebab melemahnya nilai pancasila di kalangan masyarakat terkhususnya pada generasi muda, salah satunya pesatnya era globalisasi.

Pada era globalisasi, maka sangat memungkinkan generasi muda akan dengan mudah mendapatkan informasi dari seluruh dunia.

Di zaman sekarang, pergaulan antar-bangsa semakin kental, sehingga memunculkan proses alkulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antaranya budaya masing-masing.

Dampaknya  terjadi lunturnya nilai budaya suatu bangsa dan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing semakin besarNamun sayangnya, Generasi Muda Indonesia pada saat ini banyak terjerumus pada dunia modernisasi yang mengakibtkan banyak  melakukan hal yang bertentangan dengan nilai pancasila seperti:

  • Memakai obat-obatan  terlarang,
  • Hubungan sex bebas,
  • Aksi kriminal,
  • Pemerkosaan,
  • Tawuran antar pelajar,
  • Hilangnya sopan santun terhadap orang tua, dan masih banyak lagi.

Lantas bagaimana nasib negara ini jika generasi penerus bangsa rusak seperti itu? Dapat dipastikan negara ini akan terpuruk apabila permasalahan itu dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, perlu kita menanamkan nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

KETUHANAN YANG MAHA ESA, dalam pelaksanaan di setiap bidang wajib adanya landasan oleh iman dan ketaqwaan. Didalam kehidupan masyarakat indonesia juga telah berkembang berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan kepercayaan tersebut telah menjadi budaya batin bangsa yang mendidik kita semua untuk saling menghormati antar sesama anggota masyarakat.

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, kesadaran akan kehendak tentang kemanusiaan adalah jiwa yang merasakan bahwa manusia itu ingin selalu berhubungan. Manusia yang satu memerlukan manusia lainnya dan sebaliknya, maka manusia harus bermasyarakat (H.A.W Wijaya 2000:15). Hidup manusia tidak lepas dari hubungan dengan manusia lain , tanpa berhubungan ataupun bermasyarakat manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan ini pula manusia disebut dengan makhluk sosial. Dalam sila ini, bangsa indonesia mengutarakan pentingnya memandang persamaan manusia, seperti persamaan hakikat, martabat, hak, dan kewajiban. Utamanya dalam menggunakan hak azazi manusia.

PERSATUAN INDONESIA , Mengacu pada semboyan bangsa indonesia “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” mencerminkan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa kepulauan dengan berbagai kemajemukan didalamnnya dan dapat bersatu. Bangsa indonesia bukan merupakan bangsa yang dimiliki satu etnis tertentu saja, bangsa indonesia adalah milik bersama. Dalam memersatukan indonesia peran generasi muda juga sangat berpengaruh. Pada sila ini ditanamkan nilai-nilai kesatuan dalam berbangsa, dimana kesatuan itu meliputi: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, Masyarakat indonesia terdahulu telah mengenal sistem bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah utamanya yang menyangkut kepentingan bersama, pentingnya musyawarah dan mufakat ,H.A.W Widjaja (2000:16) berpendapat bahwa dalam musyawarah dan mufakat kepentingan manusia sebagai pribadi dan masyarakat dijamin. Kepentingan manusia pribadi akan dikalahkan, bila bertentangan dengan kepentingan umum. Kebebasan dijamin sesuai dengan mufakat. Segala sesuatu diambil secara musyawarah dengan mufakat.

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, keadilan sosial juga berarti keadilan yang berlaku bagi setiap hubungan masyarakat. Sesama anggota masyarakat adil juga di artikan apabila setiap warga negara dapat menikmati hasil yang sesuai dengan fungsi dan peranannya dalam masyarakat. Dapat dikatakan pula sila keadilan sosial ini melandasi segala ikhtiar dalam upaya terciptanya pemerataan rasa keadilan untuk kepentingan kesejahteraan bersama.

Jika kita memahami nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila tersebut, maka kita dikategorikan sebagai negara yang beruntung memiliki pancasila sebagai ideologi bangsa, Namun seiring dengan perkembangan zaman yang modern ini, masyarakat indonesia terkhususnya generasi muda lupa untuk memegang teguh pancasila. Maka dari itu, Pengamalan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila perlu ditanamkan kembali, melalui penguatan pendidikan pancasila di sekolah maupun ditengah-tengah keluarga yang menjadi sarana dalam usaha untuk mengerti, memahami serta mendalami makna pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia juga mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional seperti yang tertera pada UUD 1945. (Menurut Megawati Soekarno Poetri) Jika nilai-nilai pancasila terpatri di dalam jiwa batin dan pikiran, semua rintangan akan mudah dihadapi “Jadikan pancasila sebagai penuntunmu untuk meraih cita-cita”. Sebab tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini maupun nanti akan jauh lebih sulit dibanding generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun