Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-19 Kalah dari Thailand, Peluang Juara Piala AFF U-19 Kandas

14 September 2016   22:38 Diperbarui: 15 September 2016   20:48 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas U-19 kontra Thailand. Kekalahan kedua menutup peluang TImnas di Piala AFF U-19. sumber : www.bola.okezone.com

Menjadi bulan-bulanan timnas tetangga, bukanlah keinginan Timnas U-19 besutan mantaan pelatih PS TNI, Edward Tjong saat berlabuh di Vietnam untuk mengikuti turnamen untuk Negara-negara ASEAN bertajuk Asean Football Federation yang diselenggarakan sekali dalam setahun untuk kategori U-19. 

Timnas Indonesia pasca terbebas dari belitan sanksi FIFA menjadwalkan untuk mengikuti turnamen bergengsi resmi kalender FIFA dan AFC yaitu Piala AFF U-19 yang tahun ini diselenggarakan di Vietnam walau dengan kondisi dan persiapan yang minim, terkesan dipaksakan untuk bersaing dengan Negara langganan juara se-Asean, semisal Australia, Jepang, Thailand, Myanmar, dan Vietnam.

Indonesia sebenarnya datang ke Vietnam tentunya  dengan segudang mimpi dari skuad Timnas U-19 yang bermaterikan pemain-pemain muda masa depan Indonesia untuk bisa berbicara banyak di Vietnam, tidak hanya berbicara banyak, tetapi bisa mengulangi prestasi yang pernah ditorehkan oleh para senior-senior mereka, Evan Dimas, dkk di Piala AFF yang diselenggarakan di Indonesia kala itu dengan menjadi juara. Ingin mengulang kejayaan itu, Timnas U-19 datang ke Vietnam walau dengan persiapan yang kacau-balau pasca di sanksi oleh FIFA.

Anekdot yang mengatakan bahwa suatu Negara akan tertinggal jauh dua puluh tahun ke belakang, apabila sebuah tim vakum dalam event resmi Internasional setahun lebih. Anekdot itu sepertinya menjadi kenyataan. Kita saksikan bersama, mimpi Timnas U-19 yang dilatih bang Edu – sapaan akrab Eduard Tjong – tidak mampu berbuat banyak untuk meladeni permainan ciamik milik Myanmar U-19 dan Thailand U-19 yang jauh diatas Indonesia.

Kalah vs Myanmar U-19

Kita mulai dari kekalahan menyakitkan dari Myanmar U-19 dengan skor tipis 2-3. Mental yang anjlok pasca persiapan yang minim dan pelatnas yang dadakan, apalagi tidak adanya agenda jelas untuk melakukan ujicoba dengan tim-tim yang berkualitas menjadikan Timnas U-19 bahan kritikan dan keraguan berbagai pihak akan hasil yang didapat di Myanmar. Dan itulah kenyataannya, bertanding di negeri orang, Timnas U-19 memulai pertandingan dengan permainan yang amburadul se-amburadulnya PSSI kita. 

stadion Vietnam Youth Training Center, Senin (12/9) menjadi saksi bagaimana gawang Timnas U-19 diberondong tiga gol oleh Aung Kaung Mann (menit 10) lewat back-heel apiknya melewati kipper Muhammad Riandi. Walau dapat dibalas oleh Pandi Lestaluhu (menit 16), lagi-lagi Myanmar mampu mencetak gol oleh Zwe Thet Paing (menit 27) ke gawang Satria Tama yang menggantikan Muhammad Riyandi yang cedera. Gol ini masih mampu dibalas oleh Sandi Pratama (menit 40) memanfaatkan bola hasil tepisan kipper Myanmar yang jatuh di kaki Sandi Pratama. Babak pertama berakhir dengan imbang 2-2.

Babak kedua, Timnas U-19 memang bisa mengambil alih permainan dan tancap gas untuk membobol gawang Myanmar, tetapi lini belakang yang keropos mengakibatkan Timnas kita kebobolan di menit ke-55 oleh tendangan spekulasi Shwe Ko. Gol ini sangat janggal karena blunder kiper Sandi Pratama yang tidak dapat menangkap bola tendangan Shwe Ko yang tidak keras dari luar kotak penalty dengan tepat dan meluncur pelan ke gawang Timnas tanpa dapat dicegat dengan baik. Sungguh bukan harinya Timnas Indonesia yang harus kalah dengan blunder kiper.

Kalah vs Thailand

Dua hari setelah kekalahan menyakitkan dari Myanmar, Rabu (14/9) di Hang Day Stadium, Indonesia harus berhadapan dengan Thailand yang merupakan salah satu favorit dan merupakan juara bertahan Piala AFF U-19 tahun 2015. Janji bang Edu untuk menampilkan anak asuhnya bermain dengan penuh spirit, lebih fight, dan lebih percaya diri. Hal tersebut mampu diaplikasikan oleh skuad Garuda Muda kita kala bersua dengan Thailand, apalagi nama besar Thailand sudah menjadi momok dan selalu bakal menjadi rivalitas Timnas Indonesia dalam skala regional maupun Internasional.

 Thailand adalah mimpi buruk bagi Timnas Indonesia dalam menorehkan prestasi di bidang sepakbola. Jadi wajar, pertemuan kali ini adalah pertemuan penuh tensi untuk memenangkan pertandingan, apalagi ini adalah partai hidup-mati bagi Timnas U-19 apabila ingin berbicara lebih jauh di Grup B yang dianggap grup ‘neraka’ karena bercokol tim-tim elite, juga karena kekalahan menyakitkan dari Myanmar. Sementara Thailand sudah meraup tiga poin penting setelah mengalahkan Laos dengan skor 2-1 dan Australia juga memetik kemenangan penting atas Kamboja 2-0 walau dengan penuh susah payah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun