Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Karamnya Meriam London, Tajamnya Patukan Si Burung Nazar

8 Maret 2017   06:10 Diperbarui: 9 Maret 2017   22:02 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghitung jam atau hari, akhir perjalanan Wenger di Arsenal usai kalah dari Bayern? sumber: www.bola.com

Perang adu gengsi benua biru bertajuk babak 16 besar Liga Champions leg II telah selesai di helat dengan mempertemukan empat klub-klub papan atas untuk memperebutkan dua tiket ke babak perempat final. Gendarang perang yang didengung-dengungkan akan tersaji dengan sengit, ternyata tidak sesuai dengan harapan para penikmat Liga Champions musim ini. Kenapa? Karena dengan mudah kita menebak siapa yang akan menang dengan mudahnya. Tidak percaya? Mari kita simak hasil Liga Champions yang tentunya sangat memprihatinkan bagi para penggemar Meriam London alias Arsenal dan juga SS Napoli alias Si Keledai Kecil yang tersisih secara menyakitkan dengan skor telak. Ok langsung aja ke TKP.

Arsenal vs Bayern Muenchen

Menjadi tuan rumah bukan berarti garansi untuk bisa memenangkan pertandingan, karena Arsenal menjadi bulan-bulanan tim bertabur bintang FC Hollywood dengan skor telak. Arsenal sepertinya memang sudah harus mengakhiri masa kebersamaannya dengan pelatih legendaris Arsene Wenger yang sudah berada di Highbury Stadion hingga Emirates Stadium. Hasil di permak Liverpool 3-1 dan terlempar dari posisi lima besar hingga kekalahan memalukan dari Bayern Munchen seharusnya sudah menjadi alasan mengapa Arsene Wenger harus angkat kaki dari ruang ganti Arsenal seperti yang dialami oleh Claudio Ranieri yang mengalami pemecatan usai kelalahan dari Sevilla di leg pertama.

Arsenal yang menjamu armada pemain-pemain top asuhan Carlo Ancelotti harus menanggung beban berat membalikkan ketertinggalan agregat 5-1 di pertandingan pertama yang dihelat di kandang Bayern Munich Februari 2017. Sungguh sulit mengingat Bayern adalah jawara Bundesliga 25 kali dan juara Liga Champions musim 2013.

Benar saja, saat bermain di kandang sendiri semuanya berjalan dengan baik, bahkan Theo Walcot sudah bisa menjebol gawang Manuel Neuer menit ke 20 memanfaatkan asist Oliver Giroud yang menembak dari sudut kiri yang sempit. 1-0 Arsenal unggul menutup babak pertama. Tetapi semuanya menjadi susah ketika menit ke-53, kapten Laurent Coscielny melakukan pelanggaran terhadap striker Bayern, Robert Lewandowski yang berbuah penalty dan kartu kuning bagi kapten Arsenal. Laurent tidak terima dan melakukan protes berlebihan yang memaksa wasit Anastasios Sidiropoulos asal Yunani mengeluarkan kartu merah sehingga Arsenal bermain 10 orang. Sulit mengejar ketertinggalan 4 gol dengan 10 orang pemain. Itu terbukti ketika Lewandowski sukses mengkoversi hadiah penalty menjadi gol merubah skor 1-1 agregat 1-6 yang selanjutnya pertandingan menjadi membosankan karena Bayern menguasai hampir seluruh lapangan pertandingan.

Berikutnya, gelontoran gol bersarang di gawang David Ospina, dimulai oleh Arjen Robben (61), Douglas Cousta (68) hingga sepasang gol penutup dari Arturo Vidal menit 80 dan 85 mengakhiri leg kedua di stadion kebanggaan Arsenal dengan skor akumulatif 2-10 untuk Bayern Munich yang membuat seisi stadion murka dan merah padam semerahnya kostum Arsenal. Terlihat suasana stadion hening, yang ada makian dari para suporter Arsenal yang memaksa Arsene Wenger yang berjuluk Si Professor undur diri.

Pesta gol Bayern di kandang Arsenal skor fantastis 10-2 mengindikasikan ada yang salah di tubuh Arsenal yang harus dibenahi. Tampak para pemain tidak kompak, padahal kualitas pemain Gudang Peluru Meriam London tidaklah kalah jauh dari kepunyaan Bayern. Tetapi filosofi, gaya permainan dan spirit Meriam London yang meledak-ledak sepertinya tidak ada lagi. Mereka butuh penyegaran, butuh motivasi baru, semangat dan darah baru. Mereka jengah dengan gaya permainan Arsene Wenger. Ini menurut saya yah. Jadi sudah seharusnya mereka ganti pelatih yang lebih muda, jenius, energik, pintar meracik strategi baru dan mampu memompa skuad Meriam London yang karam alias melempem. Untuk sementara, kota London berduka dengan kehancuran yang ditorehkan oleh panzer Jerman yang tidak sanggup dihalau oleh dentuman Meriam London yang karam. Selama tinggal Arsenal, selamat jalan Arsene! (prediksi saya bakalan kenyataan)

Napoli vs Real Madrid

Setali tiga uang dengan Arsenal, SS Napoli yang bertindak sebagai tuan rumah juga tidak mampu menahan gempuran dan serangan si Burung Nazar julukan Real Madrid yang bertandang ke kandangnya Si Keledai Kecil. Awalnya berjalan dengan baik juga, dimana Napoli mampu mengimbangi dan mengurung pertahanan Real Madrid yang dikomandoi oleh Ramos dan Pepe. Menit ke-24 Drien Mertens berhasil membobol gawang Navas usai menerima umpan cantik Marek Hamsik. Asa tuan rumah melambung tinggi usai gol tersebut. Bagaimana tidak? Hanya butuh satu gol lagi, maka Napoli yang akan lolos ke babak perempat final setelah 30 tahun lamanya vakum dari gemerlapnya perempat final Liga Champions.

Agregat menjadi 2-3 yang membuat pasukan besukan Maurizio Sarri semakin bersemangat untuk menyerang dan mengurung pertahanan Real. Namun, petaka bagi Renia dan kawan-kawan terjadi di menit 51 usai turun minum. Sundulan maut bek sekaligus kapten tim Real, Sergio Ramos mampu menuntaskan sepak pokok Kroos yang menghujam deras ke gawang Pepe Reina. Skor 1-1 yang menambah agregat menjadi 2-4 untuk Real. Sepertinya momok bagi Napoli bernama sundulan, karena lima menit berselang dari sepak pojok juga, Sergio Ramos mampu menyundul bola ke gawang Reina dan kala Renia mampu membaca arah bola, sundulan Ramos justru coba diselamatkan Mertens ke atas sehingga bola berbalik arah menghujam gawang Reina, gol. Skor menjadi 1-2.

Akhirnya di penghujung laga, menit 90 Morata yang masuk sebagai pengganti Benzema mampu mengkonversi bola mental sepakan Ronaldo yang di blok tidak sempurna Pepe Renia menjadi gol. Skor akhir juga 1-3 hingga agregat menjadi 6-2 menghantar si Burung Nazar ke babak perempat final menemani Bayern Muenchen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun