Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Alasan Mengapa Erick Thohir Sosok Tepat Jadi Ketum PSSI

19 Januari 2023   11:58 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:29 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Minggu ke-3 Januari 2023 ini ada dua kabar dari dunia olahraga kita yang membuat saya mengeryitkan dahi sekaligus senyum tipis-tipis.

Satu kabar tak sedap plus satu lagi kabar sedap yang sedikit menggairahkan dan membuat rasa optimis membuncah untuk kebangkitan dan perbaikan dunia sepakbola tanah air kita ini.

Apa dua kabar itu? Ini guys...

Kabar pertama tentunya kekagetan dengan keputusan PSSI melanjutkan kompetisi Liga 1 musim kompetisi 2022 -- 2023 yang tertunda akibat tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 dengan keanehan, 'tanpa degradasi'.

Artinya Kompetisi Liga 1 dilanjutkan, namun dari 18 tim yang bertanding tak akan mengalami degradasi ke Liga 2 diakhir kompetisi, lah ini kompetisi atau apa? Moso nga ada degradasinya? Klo nga ada degradasinya bukan kompetisi lagi donk? Tapi ajang main-main...

Jelas saja ini berita buruk bagi Liga 2, namun berita baik bagi klub-klub peserta Liga 1 karena tak perlu lagi bersusah payah, namun bagaimana caranya agar tetap eksis walau harus finish di posisi buncit klasemen Liga 1.

Juga berita ini menjadi preseden buruk bagi perkembangan sepakbola nasional di mata internasional, karena bagaimana bisa sebuah kompetisi elit sepakbola tanpa ada degradasi?

Adanya juara kompetisi dan klub terdegradasi itulah tandanya sebuah kompetisi, itulah ruhnya kompetisi dimana ada yang terdegradasi dan ada yang promosi serta juara.

Namun, dalam hal ini PSSI berkilah dengan berbagai alasan, terutama alasan kepastian dihentikannya Liga 2 karena permintaan sebahagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi Liga 2 tidak bisa dilanjutkan, karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan Operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023, demikian saya kutip dari sumbernya.

Yah apapun itu alasannya, tak etis untuk langsung menghentikan gelaran kompetisi Liga 2 yang sudah setengah jalan. Apakah PSSI dan pengelola Liga 2 tak memikirkan efek dari berhentinya Liga 2 dan Liga 3? Entahlah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun