Tidak dapat dipungkiri, walau sudah kembali kelihatan normal dengan aktivitas tatap muka di sekolah, namun tetap memiliki rasa was-was dan khawatir akan penyebaran pandemi yang belum tuntas tentunya.
Ketakutan akan serangan gelombang berikutnya membuat kita semua waspada tentunya. Penerapan Protokol Kesehatan dengan ketat dan tidak kendor adalah syarat mutlak agar pembelajaran tatap muka terbatas tetap terlaksana dengan baik.
Langkah-langkah yang diterapkan di sekolah dan di kelas agar Work From Office bagi pendidik bisa terlaksana dengan baik sehingga upaya penyampaian materi pembelajaran lebih optimal dan meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, tentunya dengan penerapan langkah-langkah berikut:
Pertama, disiplin dalam penerapan 5M, tidak cukup hanya 3M, di sekolah-sekolah Tenaga Pendidik dan Kependidikan harus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Meski angka Covid-19 di tanah air mulai melandai dan turunnya level PPKM di tiap daerah, namun pembiasaan dan kebiasaan baru penerapan 5M tidak boleh kendor tentunya.
Dimana 5M itu adalah Menggunakan Masker. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan dan peserta didik, meliputi Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan pastinya peserta didik sejak dari rumah sudah harus sarapan alias mengisi perut.
Memakai masker dan sesampainya di sekolah petugas pengecek suhu melakukan tugasnya dan menyemprotkan handsanitizer ke tangan siswa atau siswa memilih untuk mencuci tangan sebelum masuk ke kelas.
Dengan sistem ganjil-genap dan dua gelombang, satu gelombang tiga jam pelajaran dengan durasi 45 menit memang tidak maksimal.
Namun, setidaknya komunikasi dua arah (two ways communications) berjalan dengan baik, dalam penyampaian materi tidak ada gangguan sinyal serta pendidik bisa melanjutkan pendampingan pembelajaran menggunakan media berbasis Information and Communication Technology (ICT).
Selain tidak kendor menggunakan masker selama di linkungan sekolah dan saat pulang ke rumah, juga wajib menjaga jarak antara 1 sampai 1,5 meter.Â
Memang hal ini masih sangat sulit diterapkan, namun dengan pembiasaan dan sering diingatkan maka tradisi menjaga jarak ini semoga bisa menjadi kebiasaan.