Bagi Suku Batak yang suka merantau, Danau Toba adalah Bona Pasogit ataupun Kampung Halaman yang wajib dikunjungi kembali, bahkan jika meninggalpun harus dimakamkan di tempat asalnya. Jadi tidak heran apabila di Danau Toba sangat banyak makam, hingga tugu yang menjulang tinggi, karena memang ada kerinduan untuk kembali darimana mereka berasal.
Ya begitulah Danau Toba, Wonderful Indonesia yang menjadi Heritage of Toba, karena menyimpan sejarah yang perlu dilestarikan dan sangat perlu dikembangkan menjadi wisata dunia pasca pandemi Covid-19. Sudahkah Danau Toba layak menuju destinasi pasca pandemi?
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan Danau Toba sebagai satu dari empat Destinasi Super Prioritas (DSP) yang wajib dikembangkan dengan konsep wisata berkelanjutan plus meningkatkan seluruh aspek yang ada pada Danau Toba.
Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi sampai-sampai mengultimatum agar semua fasilitas dan infrastruktur untuk keempat DSP tersebut harus rampung di 2020 dan setelah pandemi usai, wajah Danau Toba harus sudah bisa tersenyum sumringah menerima semua tamu yang datang dari seluruh penjuru dunia dengan senyuman khasnya.
MICE di Danau Toba Saja!
Danau Toba tidak hanya memamerkan keindahan alamnya saja, tapi lebih dari itu. Seperti saya katakan diatas, Ulos, upacara-upacara adat dengan alat musik tradisionalnya yang khas seperti gondang, gong, sarune, seruling, garattung, hacapi, dan berbagai tempat-tempat bersejarah memiliki nilai jual tinggi yang jika dilestarikan akan menjadi potensi industri MICE di Indonesia.
Apalagi UNESCO telah menetapkan Kaldera Geopark Toba sebagai anggota UNESCO Global Geoparks dalam Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, Selasa (7/7/2020) di Paris, Perancis. Yang bermakna agar kita semua sebagai rakyat Indonesia punya tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan dan mempromosikan Danau Toba sebagai salah satu Wonderful Indonesia dan menjadikan MICE di Indonesia Aja!
Ya, bagaimana caranya agar perkembangan industri MICE (Meeting, Incentive, Confference and Exhibition) benar-benar bisa memberikan kontribusi bagi warga sekitaran Danau Toba yang melibatkan tujuh kabupaten?
Seperti kita ketahui, masyarakat di tujuh kabupaten yang mengitari Danau Toba adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan lokasi hasil erupsi vulkanik Toba menjadi area kehidupan dengan mengembangkan kebudayaan dan tradisi, keindahan alam hasil erupsi dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai daerah wisata, sehingga dapat memberikan kegiatan ekonomi bagi warga sekitar, plus keragaman tumbuhan, bahasa dan kuliner yang merupakan potensi menuju pembangunan berkelanjutan.
Untuk mendukung MICE di Indonesia Aja, diperlukan langkah-langkah brilian agar Danau Toba bisa terwujud menjadi Wonderful Indonesia, diantaranya: ketersediaan UMKM Center Produk Kearifan Lokal. Kemenparekraf telah menyelenggarakan ajang promosi dan kampanye Beli Kreatif Danau Toba Fair dan Pesona Kuliner Danau Toba, di Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang, pada 11-21 Februari 2021 lalu.