Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berharap Kembali ke Jogja Sembari Menikmati Ajang Mandiri Jogja Marathon

15 Mei 2019   12:16 Diperbarui: 15 Mei 2019   12:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali Ke Kota Jogja, Lebih dari Sekedar Mengikuti Lomba, Wisata ke Candi Prambanan. sumber gambar: kompasiana.com

Kenangan setahun lalu kembali terbentang di hadapan saya. Tepatnya di bulan Maret 2018, ketika itu saya mendapat undangan untuk mengikuti Bimtek -- Bimbingan Teknis -- tentang Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja -- atau biasa disingkat dengan K3 -- bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Hotel UNY, Yogyakarta selama tiga hari.

Sungguh pengalaman baru karena selain mendapatkan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja, berjumpa dengan guru-guru hebat dari berbagai pelosok nusantara, berbagai pengalaman, juga tentunya memberikan kesan paling mendalam adalah bisa menginjakkan kaki di Yogyakarta, kota paling top, daerah yang mendapatkan hak istimewa karena berbentuk kerajaan sebelum Indonesia merdeka.

Disamping itu, kekayaan alam dan keindahannya juga sangat mempesona sehingga saya bersyukur bisa menikmati hangatnya udara Yogyakarta, plus bisa jalan-jalan ke berbagai lokasi walau hanya selama tiga hari. Lokasi pertama tentunya sekitaran Hotel UNY, hotel berbintang yang asri, nyaman, tenang, berada di tengah-tengah kota Yogyakarta dan juga kampus UNY, merupakan hotel berkonsep modern minimalis, berpadu dengan sentuhan tradisional batik yang menghiasi di hampir setiap ruangan hotel.

Sewaktu malam hari, hotel ini sangat indah bila di pandang dari sudut jalan masuk ke kampus UNY, juga dari kamar hotel, kita bisa memandang keindahan kota Yogya, terutama view kamar langsung mengarah ke Gunung Merapi -- Merbabu dan Sindoro Sumbing. Selain itu keramahan dan kebersihan juga menjadikan Hotel UNY selalu pilihan utama bagi acara-acara sejenis dari Pemerintah maupun swasta.

Malamnya kami mengunjungi Malioboro, tempat wisata sekaligus tempat cari oleh-oleh serta merasakan jajanan khas Yogyakarta. Belum afdol rasanya jika belum menginjakkan kaki di sepanjang jalan dipenuhi dengan toko aksesories, batik klasik, juga atraksi-atraksi menarik dari para seniman Yogyakarta, plus tentunya menikmati secangkir cendol khas Yogyakarta.

Rasanya selama tiga hari sangat kurang untuk mengunjungi semua tempat wisata di Yogyakarta, apalagi kami harus mengikuti Bimtek dengan baik di Hotel UNY, sehingga kami kontingen dari Medan, memutuskan untuk menambah satu hari waktu di Yogyakarta untuk berwisata ke Candi Borobudur, Candri Prambanan, tentunya Tebing Breksi yang sangat terkenal keindahannya itu.

Kenangan manis ketika sampai di tingkat paling atas dari Candi Borobudur, akankah terulang kembali ke Kota Jogja? sumber: dokpri
Kenangan manis ketika sampai di tingkat paling atas dari Candi Borobudur, akankah terulang kembali ke Kota Jogja? sumber: dokpri
Candi Borobudur, salah satu tujuh keajaiban dunia ini siapa yang tidak kenal? Dan saya sangat bahagia bisa mengunjungi situs budaya terkenal hingga ke seluruh dunia. Situs budaya berbentuk stupa yang dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi semasa pemerintahan wangsa Syailendra ini merupakan candi terbesar di dunia. Sehingga tidak heran apabila setiap hari candi ini sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Usai mengelilingi candi terbesar di dunia ini, kami berencana mengunjungi Candi Prambanan, namun karena hari sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib, mendengar dari para pemandu bahwa jarak tempuh dari Candi Borobudur ke Candi Prambanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, maka kami memutuskan untuk mengunjungi Taman Breksi yang berdekatan.

Berharap Ke Candi Prambanan Lewat Event Mandiri Jogja Marathon

Walau agak sedikit kecewa karena tidak bisa berwisata ke Candi Prambanan, kami tetap merasakan sensasi yang luar biasa ketika memasuki Taman Breksi, daerah Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman. Tebing bekas penambangan kapur ini berhasil di sulap oleh warga menjadi tebing yang indah dan menghasilkan uang bagi warga sekitar dikarenakan aktifitas menambang sudah di larang oleh Pemerintah, berhasil di kreasikan oleh para senimannya menjadi obyek wisata kelas wahid yang mampu mendatangkan keuntungan besar.

Lukisan Kapur di Taman Tebing Breksi, Bekas Tambang yang menjadi Objek Wisata paling di minati di Jogja. sumber gambar: dokpri
Lukisan Kapur di Taman Tebing Breksi, Bekas Tambang yang menjadi Objek Wisata paling di minati di Jogja. sumber gambar: dokpri
Dari atas bukit kapur kita bisa memandang kota Yogyakarta di malam hari, plus bisa berselfie atau berfoto ria menikmati sunrise ataupun sunses dengan view bukit kapur. Setelah selesai menikmati keindahan kota Yogya, maka kami pulang ke Medan. Dan satu tekad saya dalam hati, bisa kembali ke Yogyakarta untuk berwisata ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, terutama Candi Prambanan.

Sepertinya harapan itu ada ketika saya membaca event Mandiri Yogya Maraton di kanal Kompasiana, hati saya berkata seperti ini, "Bisakah saya ikut ambil bagian dalam Mandiri Yogya Maraton untuk berlari sambil menikmati keindahan alam di sekitaran Candi Prambanan?". Sebab dengan event ini, saya bisa mewujudkan impian sekaligus menyalurkan bakat olahraga lari yang sudah terpendam lama.

Menurut informasi, Mandiri Yogya Maraton ini adalah kegiatan rutin yang sudah terlaksana untuk tahun ketiga dengan skala internasional. Ya, event ini akan diikuti sekitar 7.500 pelari dari sembilan negara yang akan dibagi dengan empat kategori, diantaranya: Full Marathon, Half Marathon, 10K dan, 5K.  

Kabar dari Bolasport.com, pastinya 24 pelari internasional akan mengikuti kategori Full Marathon, bergabung diantara 670 pelari akan mengikuti kategori Full Marathon. Sebanyak 1.530 pelari mengikuti kategori Half Marathon, 2.280 pelari mengikuti kategori 10K, dan lebih dari 3.000 pelari mengikuti kategori 5K.

Vice President Corporate Communications Bank Mandiri, Rudi As Aturridha mengatakan bahwa Mandiri Jogja Marathon akan mengambil lokasi start dan finish di kawasan Candi Prambanan. Jalur lomba berada di lajur jalan umum dan jalan desa di area Prambanan di wilayah Sleman. Para pelari akan melintasi 13 desa di Jogja dan 3 destinasi wisata utama, seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Monumen Taruna.

Selama berlari, pelari akan disuguhi pemandangan alam, peninggalan sejarah, sawah, nuansa pedesaan, bahkan masyarakat desa setempat juga ikut dilibatkan dengan menyuguhkan kesenian lokal dan makanan tradisional sepanjang rute marathon nanti. Dan pada kategori Full Marathon, jarak yang ditempuh adalah 42 kilometer.

Untuk mempersiapkan, ketika saya diberi kesempatan untuk menjajal even Mandiri Yogya Marathon, saya setiap hari sabtu dan minggu jogging alias lari pagi untuk mempersiapkan fisik dan mental ketika akan melintasi daerah di sekitar garis start dan finis, serta akan melintasi tiga candi, terutama Candi Prambanan yang sangat melegenda itu.

Apakah saya sanggup di kategori 10K atau hanya 5K? Akh semoga waktu bisa menjawab. Yogya, apakah kembali kesana? Kenapa tidak? Seperti lagu Kla Project, pasti akan Pulang Ke Kotamu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun