Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sisihkan Uang Jajanmu! Inspirasi Sang Nenek Cerdaskan Finansial Anak

29 Juli 2018   23:11 Diperbarui: 29 Juli 2018   23:31 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upaya Mendukung Literasi Keuangan, Anak Sejak Dini Diajarkan Untuk Menabung. sumber gambar: www.female.com

Di era 90-an hingga menjelang millenium baru, mengajarkan menabung tidaklah sulit dan susah, namun sekarang? Banyak tantangan seperti:

(1). Kebutuhan yang semakin kompleks menjadikan anak susah diajak menabung, contoh mainan yang semakin beragam dan canggih sehingga anak lebih memilih membeli mainan favorit daripada menabung.

(2). Jajanan lebih beragam dan menarik, juga menjadikan anak susah menabung. Contoh: anak sekarang lebih condong membeli makanan serba instan di sekolah daripada membawa makanan dari rumah dan orangtua juga di era kekinian atau zaman now, tidak terlalu memaksa agar anaknya membawa bontot (makanan yang disiapkan dari rumah), tetapi memberi uang jajan agar anak jajan di sekolah.

Memang hal ini bukan tanpa sebab, bisa jadi karena kesibukan orangtua harus juga berangkat kerja pagi-pagi sehingga tidak sempat memasak, atau menyiapkan sarapan untuk anak hingga makan siangnya nanti di sekolah.

(3). Disiplin dan Gaya Hidup. Gaya hidup yang hedonis atau gaya hidup konsumtif juga sangat mempengaruhi keinignan anak untuk menabung. Sikap orangtua yang suka beli baju, sepatu mewah sangat memberikan aspek psikologis pada anak untuk meniru gaya hidup orangtuanya. Belum lagi tidak adanya disiplin diri dan sikap tegas dari orangtua yang melarang anaknya untuk tidak jajan juga untuk tidak membeli hp, android, gadget dan lainnya, sehingga hal ini sangat mempengaruhi keinginan anak untuk menabung.

Sangat beda dengan zaman ketika perangkat teknologi belum berkembang, dimana anak masih gampang diarahkan untuk menabung.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua anak seperti hal diatas, susah diajak untuk menabung. Masih banyak anak-anak millenial yang mau menabung dengan sendirinya karena melihat, mendengar serta merasakan sendiri manfaat dari menabung itu.

Sangat banyak manfaat dari menabung, diantaranya:

(1). Melatih kesabaran dan kesederhanaan. Dengan menabung, pastinya kita menuntut anak untuk berani, mau dan harus menyisihkan uang yang kita berikan atau yang orang lain berikan ditabung sedikit demi sedikit untuk lama-lama menjadi bukit. Orangtua berperan memberikan nasehat agar anak sabar untuk tidak mengambil uangnya sekali-sekali, tentunya dengan melatih kesabaran ini maka sifat sabar akan terpupuk sejak dini.

Disamping menumbuh-kembangkan sifat sabar, kesederhanaan pun akan terpupuk juga, dimana si anak anak mampu melatih sifat sederhana, mampu menahan keinginannya untuk tidak membeli assesoris hidupnya, membatasi hanya membeli yang penting-penting saja. Tidak cepat tergoda oleh perkembangan teknologi canggih, terutama dalam media sosial, tetapi mampu menahan diri dengan membeli yang mampu mendukung aktivitas hidupnya.

(2). Belajar Disiplin dan Mengatur Keuangannya. Hal ini sangat penting untuk melatih disiplin diri anak agar mampu dalam jangka waktu yang lama menyisihkan 500 -- 1000 rupiah setiap hari ke tabungannya. Pekerjaan besar mampu dikerjakan, diawali dari pekerjaan-pekerjaan kecil. Menabung adalah wujud nyata dari filosofi tersebut. Setelah mampu menabung sedikit setiap hari secara berkelanjutan, maka dewasa nanti, si anak akan mampu mengelola keuangannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun