Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Macam Apa yang Akan Kita Berikan Kepada Anak Cucu Kita?

27 Agustus 2021   23:31 Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:41 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran ledakan nuklir yang mematikan (sumber gambar: National Geographic Indonesia)

Tak ada yang lebih penting daripada hidup dengan layak bagi semua spesies wanusia. Dengan  lingkungan berkelanjutan dan tata sosial yang mapan.

Kuncinya ada pada penguasaan dan distribusi sumber daya alam. Sumber daya alam bukan hak segelintir orang, tapi milik bersama. Filosofi itulah yang harus dikedepankan agar semua kebagian jatah. Hidup dengan layak, berkembang dengan semestinya. Saat ini ada masyarakat yang begitu makmur dengan akses yang mendukung perkembangan anak-anak.

Namun di sisi lain, di negara dunia ke-3, ada banyak anak harus berjuang hidup. Tidak bisa makan, terjebak dalam kemelut orang dewasa, karena baku hantam  masalah yang tidak terlalu penting semisal perbedaan orientasi politik. Banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin hobi dengan kekacauan semacam itu.

Anggaran Militer dan Upaya Untuk Punah

Kita harus mencermati dengan sungguh-sungguh. Anggaran untuk militer di banyak negara baik maju dan berkembang menunjukkan tren naik. Mengalahkan kebutuhan dasar kehidupan seperti dana sekolah, atau penyediaan air bersih. Laporan dari SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) bahwa tahun 2020 anggaran militer negara di dunia mencapai USD 2 trilyun. Itu sebanding dengan APBN Indonesia selama 14 tahun kalau dirata-rata, 2000-an trilyun pertahunnya.

Apa yang dilakukan oleh pemimpin negara di dunia, tak ubahnya seperti menyiapkan bunuh diri massal. Perkembangan senjata nuklir yang bisa memusnahkan spesies dalam sekali ledak menjadi tren. Alasannya bersiap untuk melindungi diri dari serangan negara lain.

Efeknya semua negara akan berupaya mengakses dan memiliki senjata pemusnah massal walau dengan dana tidak sedikit. Biasanya cenderung menguras APBN. Kenapa dalam peradaban saat ini semua negara seolah berlomba untuk membunuh? Melenyapkan spesiesnya sendiri hanya untuk sekedar mengamankan teritorial atau rebutan SDA? Apakah spesies manusia yang punya label pejabat tidak bisa duduk bersama dan benjanji untuk hidup damai demi kebahagiaan anak cucu kelak dan juga sebagai bentuk tanggung jawab sebagai makhluk dengan evolusi paling maju?

Menurut peneliti dari universitas Nagasaki per Juni 2021, di seluruh dunia ada 13.130 hulu ledak nuklir. Sebagian besar (86%) kepemilikan oleh Rusia dan Amerika Serikat. Dengan jumlah mengerikan tersebut, jika meledak sudah cukup untuk menjadikan Bumi menjadi bubur dan melenyapkan semua yang bernyawa di atasnya.

Sangat memalukan jika peradaban pada masa depan hanya berisi perlombaan senjata, saling memusnahkan kelompok satu dan yang lainnya dengan alasan perbedaan dan perebutan sumberdaya alam. Bisa jadi kepunahan manusia akan terjadi. Dan jalan menuju ke sana dibuat dengan rapi oleh peradaban orang dewasa saat ini. Itu tidak bisa dipungkiri!

Evolusi Semu Pada Manusia

Secara fisik manusia mengalami evolusi paling sempurna. Punya kemampuan menciptakan berbagai benda dengan tujuan meringankan hidup mereka. Semisal mobil untuk mempercepat gerak atau AC untuk bisa bisa mengatur suhu agar manusia lebih nyaman. Spesies lain belum sampai pada tahapan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun