Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bencana Alam, Aktivitas Manusia dan Rentannya Kehidupan

20 Maret 2021   12:28 Diperbarui: 6 Agustus 2021   12:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam punya hukumnya sendiri; air mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah; hutan berfungsi menahan laju air dan mendorong presipitasi--masuknya air ke dalam tanah; lereng gunung tanpa tutupan pepohonan akan longsor; jalan air kalau tertutup maka air akan menggenang.

Hukum alam itu bukan sebuah kejahatan alam untuk menghukum manusia. Namun, sebuah peristiwa yang layak terjadi dan harus terjadi sebagai mekanisme keseimbangan proses alamiah..

Misal daerah rawa yang diuruk untuk pemukiman. Rawa semestinya berfungsi untuk daerah tangkapan air. Fungsi itu akan tetap ada, entah jadi rawa atau tidak, maka air akan menuju ke sana untuk berkumpul. Karena memang secara geografis wilayahnya berada pada titik rendah. Sebagaimana sifat air--mengalir dari tempat yang tinggi menuju ketempat rendah.

Kalau rawa itu sudah menjadi pemukiman maka air yang berkumpul di pemukiman itulah yang disebut banjir. Duka lara menyelimuti hati manusia. apakah alam jahat? atau manusia yang jahat terhadap dirinya dan alamnya.

Memaknai Bencana

Relasi manusia dan alam selalu memunculkan dua sisi; menguntungkan manusia atau tidak menguntungkan manusia. Keuntungan dan kerugian dalam perspektif ekosistem bumi sangatlah relatif--dan sifatnya sebenarnya netral saja.

Misalkan, gunung meletus. Terjadi aktivitas erupsi; munculnya awan panas, hujan abu, gempa vulkanik. Aktivitas tersebut bisa menjadi kerugian bagi manusia yang berada di area zona terdampak. Rumah hancur, ternak mati, kenyamanan hidup hilang, dan manusia mengalami tekanan fisik dan juga mental.

Sisi lain, keberadaan gunung bisa menjadi tempat wisata yang menarik yang bisa diupayakan untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar. Tanah vulkanik dalam bentuk guguran lava atau abu vulkanik yang menyebar di sekitar gunung menjadi tanah paling subur untuk aktivitas perkebunan dan pertanian.

Tanah di sekitar gunung api, akan menumbuhkan tanaman pangan dengan kualitas terbaik, menghasilkan buah-buahan paling lezat, sayuran paling segar, dan tanaman perkebunan  dengan produktivitas tinggi. Itu semua akibat proses vulkanis--gunung meletus--yang memberi peremajaan pada tanah.

Jika satu sisi sangat menguntungkan dan sisi lainnya merugikan maka sebenarnya tinggal bagaimana manusia bersikap. Hidup di zona vulkanik bisa mengalami kerugian saat gunung meletus. Namun, sebenarnya manusia juga akan mendapatkan keuntungan karena tanah semakin subur.

Artinya manusia dituntut memahami karakteristik dari fenomena alam. Dimanapun manusia berada, selalu dihadapkan pada situasi untung rugi. Pemahaman untung rugi hanya istilah untuk manusia ketika sebuah fenomena tidak mengenakkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun